Maumere, Ekorantt.com – Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki membuka langsung acara Rapat Anggota Tahunan (RAT) KSP Kopdit Pintu Air ke-25 Tahun Buku 2020 di Kantor Pusat KSP Kopdit Pintu Air Rotat, Desa Ladogahar, Kecamatan Nita, Kabupaten Sikka, Jumat (21/5/2021).
Menteri Teten berharap agar Pintu Air dan koperasi besar lainnya di Indonesia menjadi pelopor untuk transformasi usaha ke sektor-sektor produksi, termasuk di bidang kelautan, perikanan, dan pertanian.
“Kita terus mendorong agar Kopdit Pintu Air menjadi pelopor untuk transformasi usaha ke sektor-sektor produksi,” ujarnya.
KSP Kopdit Pintu Air, kata Menteri Teten, merupakan salah satu koperasi terbesar kebanggaan nasional yang lahir dari Sikka.
“Saya bangga KSP Kopdit Pintu Air yang merupakan salah satu Kopdit besar di Indonesia yang memiliki aset di atas Rp1 triliun dengan jumlah anggota di atas 289.000 yang tersebar di 53 cabang di seluruh Indonesia,” ujarnya.
Ia mengapresiasi kinerja pengurus, pengawas, dan tim manajemen dalam memberikan pelayanan kepada anggota. Tak lupa apresiasi diberikan karena terobosan menggarap sektor produksi.
“Saya memberikan apresiasi kepada Kopdit Pintu Air yang sudah mengembangkan tujuh spin off di sektor-sektor produksi seperti, garam, minyak goreng, swalayan, media, hortikultura dan sektor produksi lainnya,” kata Menteri Teten.
Sementara itu, Ketua KSP Kopdit Pintu Air, Yakobus Jano menyampaikan terima kasih kepada Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki yang telah meluangkan waktunya untuk membuka acara RAT KSP Kopdit Pintu Air ke-25 Tahun Buku 2020.
“Saya juga menyampaikan terima kasih karena Bapak Menteri yang meninjau langsung tempat usaha sektor riil yang dikembangkan oleh Pintu Air,” ujarnya.
Sebelumnya, pada acara penanaman perdana cabai dan tomat di Wairita pada Kamis (20/5/2021), Menteri Teten mendorong koperasi simpan pinjam (KSP) untuk masuk ke sektor produksi.
“Kami sangat senang sekali menyaksikan gerakan koperasi yang terus berkembang. Koperasi simpan pinjam masuk ke sektor produksi. Kami sedang mendorong koperasi-koperasi masuk ke sektor produksi,” tegasnya.
Menteri Teten mengatakan, koperasi simpan pinjam harus melakukan inovasi diversifikasi jenis usaha. Untuk itu, spin off masuk ke sektor produksi menjadi pilihan. Menurutnya koperasi dapat memenuhi kebutuhan anggota dengan membeli produk sendiri serta dapat menciptakan lapangan kerja.