Maumere, Ekorantt.com – Menkop UKM Teten Masduki mengunjungi rumah produksi garam milik PT. Garam Pintar Asia, salah satu usaha rintisan spin off Kopdit Pintu Air di Dusun Likong Gete, Desa Nangahale, Kecamatan Talibura Kabupaten Sikka, Jumat (21/05/21) lalu.
Dalam kesempatan tersebut, Menteri Teten meninjau lahan garam seluas setengah hektare, ruang produksi, dan gudang penyimpanan.
Menurut Menteri Teten, suplai garam secara nasional masih kurang dikarenakan meningkatnya bidang produksi yang membutuhkan bahan baku garam.
Ia mengungkapkan, bahan baku garam Pintu Air sangat bersih dan bisa menopang suplai garam nasional.
“Ini bisa menjadi solusi terhadap kebutuhan garam nasional. Ini kan saya lihat garamnya jauh lebih bagus dari yang pernah saya lihat di beberapa tempat,” ujarnya.
Kebutuhan garam nasional, kata Menteri Teten, cukup tinggi. Kebutuhan garam konsumsi mencapai 600 ribu ton per tahun. Sedangkan kebutuhan garam industri mencapai 2-3 juta ton per tahun.
Menurutnya lagi, NTT paling potensial dalam usaha produksi garam karena curah hujan rendah dengan intensitas sinar matahari yang tinggi. Asalkan pengelolaannya dilakukan secara modern, potensi garam NTT mampu menyokong suplai garam nasional.
“Ini menjadi salah satu potensi ekonomi NTT. Laut NTT adalah kekayaan utama, yang subur itu lautnya bukan daratnya,” ujarnya.
Menteri Teten juga sepakat dengan pola pengembangan usaha garam yang diterapkan oleh Pintu Air yakni melibatkan petani garam. Artinya Pintu Air membeli garam baku dari petani, lalu diolah menjadi garam jadi untuk selanjutnya dipasarkan.
“Sebaiknya produksi dikelola oleh koperasi dengan metode kemitraan tambak rakyat, lalu nanti dipasarkan oleh PT. Garam Pintar Asia,” pungkasnya.