DPRD Bicara Filosofi Sepatu Soal Kekosongan Wabup Ende, Apa Itu?

Ende, Ekorantt.com – DPRD Kabupaten Ende menyelenggarakan sidang paripurna pada Kamis (27/5/2021). Dalam sidang itu, muncul desakan kepada Bupati Ende Djafar Achmad sebagai pembina politik untuk melakukan komunikasi politik kepada tujuh partai politik pengusung Paket Marsel-Djafar (MJ).

Sidang dengan agenda penyampaian hasil kerja Pansus atas dokumen LKPJ Bupati Ende tahun anggaran 2020 yang dipimpin Wakil ketua DPRD Ende Erikos Emanuel Rede tersebut mendesak percepatan pengisian kursi wakil bupati Ende.

Pansul LKPJ yang diketua Sabrin Indradewa menilai bahwa pemerintah berjalan pincang saat kursi Wabup Ende lowong.

“Ada filosofi sepasang sepatu, walau bentuknya tak persis sama namun serasi. Walau tak pernah berganti posisi namun saling melengkapi. Tidak ada yang lebih tinggi atau lebih rendah. Bila yang satu hilang, yang lain taklah berarti,” demikian disampaikan anggota Pansus LKPJ Chairul Anwar saat membacakan pandangan umum hasil kerja Pansus kepada Bupati Djafar.

Filosofi sepasang sepatu merupakan cara Pansus DPRD memberikan gambaran terhadap situasi penyelenggaraan Pemerintah Kabupaten Ende.

“Banyak agenda pemerintah dan DPRD terhambat jika Bupati Ende berhalangan. Kepentingan adanya wakil bupati bukan saja kebutuhan dua lembaga antara pemerintah dan DPRD melainkan aspirasi masyarakat untuk akselerasi pembangunan,” kata politisi PKS ini.

Ada dua rekomendasi soal upaya pengisian jabatan Wakil Bupati Ende yang lowong sejak dua tahun silam. Pertama, meminta Bupati Djafar untuk melakukan komunikasi politik dengan ketujuh partai koalisi. Kedua, meminta koalisi partai pengusung MJ untuk segera melakukan komunikasi internal agar proses pengusulan dua nama calon Wakil Bupati segera dilakukan.

spot_img
TERKINI
BACA JUGA