Larantuka, Ekorantt.com – Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) cabang Flores Timur (Flotim) melancarkan aksi demonstrasi, mendesak pemerintah daerah (Pemda) setempat untuk segera melunasi insentif dan tunjangan para tenaga kesehatan (Nakes) yang bekerja di RSUD H. Fernandez.
Dalam aksi yang di gelar di depan kantor Bupati Flotim pada Senin (14/6/2021) sekitar pukul 11.00 WITA itu, para demonstran juga meminta Pemda untuk melaporkan secara transparan terkait penggunaan anggaran BTT (Belanja Tak Terduga).
“Pemda Flotim harus segera bayar utang para tenaga kesehatan,” teriak massa aksi.
Data yang diperoleh Ekora NTT, Pemda Flotim belum membayar tunjangan BPJS para Nakes di RSUD H. Fernandez selama delapan bulan, yakni dari Oktober 2020 hingga Mei 2021.
Kemudian, Pemda Flotim juga belum melunasi tunjangan SKTM sejak 2020, dan tunjangan insentif untuk Nakes PNS di RSUD H. Fernandez selama enam bulan.
Selain berorasi, peserta aksi juga membawa sejumlah poster yang bertuliskan: “BTT itu Belanja Tak Terduga Bukan Belanja Tipu-Tipu”, “Segera Lunaskan Hutang Pemda Terhadap Nakes RSUD H. Fernandez”, “Gak Apa-Apa Make Up Ku Luntur Asalkan Keadilan Jangan”, “Jaga Kepercayaan Rakyat Flotim”, dan “Menggugat Penggunaan Dana BTT Yang Tidak Sesuai Regulasi”.
Dalam aksi tersebut, para aktivis GMNI itu meminta untuk berdialog dengan Bupati Antonius Hubertus Gege Hadjon, tetapi yang bersangkutan tidak berada di tempat.
Ketua GMNI cabang Flores Timur, Yohanes Ninu Badin, mengatakan kepada Ekora NTT, pihaknya akan mendesak Inspektorat kabupaten itu untuk mengaudit penggunaan anggaran BTT yang dianggarkan sebelum bencana yang terjadi pada 4 April 2021.
Setelah melancarkan aksi di kantor Bupati Flotim, para demonstran melanjutkan aksi ke Gedung DPRD Balai Gelekat Flotim.
Yurgo Purab