Ende, Ekorantt.com – Suasana haru muncul saat 19 siswa pada Sekolah Luar Biasa (SLB) Ende menerima Sakramen Komuni pada Jumat, (18/06/2021).
Ibadah Perayaan Komuni Suci Pertama yang digelar di Aula SLB tersebut dipimpin oleh Angky Parera, Pastor Pembantu Paroki St. Yosep Freinademetz Mautapaga-Ende.
Upacara rohani itu merupakan kerja sama pihak sekolah dengan DPP Paroki Mautapaga didukung Perkumpulan Penyandang Disabilitas Kabupaten Ende (PPDKE) dan Yayasan Caritas Keuskupan Agung Ende.
Tidak seperti biasanya penyelenggaraan Komuni Suci pada anak seusia mereka. Para siswa itu menampilkan apa adanya, tak seperti perayaan pada umumnya.
Dengan mengenakan pakaian yang sederhana, mereka mengikuti dengan saksama. Hal itu dilihat sejak awal para guru dan orang tua nampak telaten mengarahkan 19 siswa SLB saat prosesi komuni.
“Tuhan Yesus telah menerima anak kami sebagai murid-Nya. Walau memiliki keterbatasan secara fisik, anak kami juga titipan Tuhan yang wajib kami tuntun,” ujar salah satu orang tua yang anaknya ikut menerima Komuni Suci Pertama itu.
Kepala SLB Ende, Yulita Delima Dhambo, yang didampingi Guru Agama Katolik Birghita Felicitas Mei mengaku bangga anak didiknya dapat menerima Komuni Suci Pertama.
“Saya bangga. Mereka bisa terima Komuni. Ini hasil bimbingan orang tua dan juga guru agama Katolik,” kata Yulita.
Ketua Perkumpulan Penyadang Disabilitas Kabupaten Ende (PPDKE) Ny Krintina Pero kepada Ekora NTT mengatakan, kaum difabel memiliki kesempatan yang sama dalam bidang keagamaan maupun pembangunan lainnya.
“Mereka adalah umat dan juga rakyat. Kaum difabel tetap harus diberi ruang yang sama,” ujar Kristina.