Larantuka, Ekorantt.com – Puluhan aktivis Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Cabang Larantuka menggelar aksi unjuk rasa jilid II, mendesak Pemerintah Daerah Flores Timur untuk segera membayar insentif dan tunjangan sejumlah tenaga kesehatan (Nakes) yang bekerja di RSUD H. Fernandez.
Selain itu, dalam aksi tersebut para aktivis juga mendesak Pemda Flores Timur untuk transparansi dalam melaporkan penggunaan dana Belanja Tak Terduga (BTT).
“Jika kalian tidak mampu, turun saja dari panggung kekuasaanmu,” pekik ketua GMNI Larantuka, Yulius Ninu Badin, saat berorasi di depan kantor bupati Flores Timur, Senin (21/6/2021) sekitar pukul 11.00 WITA.
Dalam aksi tersebut, puluhan aktivis itu kecewa karena bupati dan wakil bupati Flores Timur tidak berada di tempat. Mereka pun membakar sebuah ban mobil.
“Biarkan api ini menyala, memberikan tanda kepada aparat pemerintah Kabupaten Flores Timur. Kita lihat persoalan-persoalan di Flores Timur ini. Jika Flores Timur merupakan sebuah perusahaan, sudah lama dia bangkrut,” teriak Ninu Badin.
“Wahai masyarakat-masyarakat Lamaholot, lihatlah pemimpinmu mau jadi apa negeri ini. Sudah dua kali kami menginjakan kaki di depan gedung ini, tetapi di mana batang hidungnya. Hei pak bupati di mana kau? Sampai kapan engkau terus menghindar?” ujar Badin sambil menendang ban yang sedang terbakar.
Dalam aksi serupa yang digelar pada Senin (14/6/2021), GMNI Larantuka juga menuntut hal yang sama. Dalam aksi itu, bupati dan wakil bupati Flores Timur tidak berada di kantor.
Data yang diperoleh Ekora NTT, Pemda Flotim belum membayar tunjangan BPJS para Nakes di RSUD H. Fernandez selama delapan bulan, yakni dari Oktober 2020 hingga Mei 2021.
Kemudian, Pemda Flotim juga belum melunasi tunjangan SKTM sejak 2020, dan tunjangan insentif untuk Nakes PNS di RSUD H. Fernandez selama enam bulan.
Yurgo Purab