Dua Kopdit di NTT Masuk 10 Koperasi Terbesar di Indonesia

Maumere, Ekorantt.com – Wakil Ketua Inkopdit Dr. Wara Sabon Dominikus, menyebutkan dari 35 Kopdit Anggota Puskopdit Swadaya Utama, terdapat dua (2) Kopdit masuk 10 besar Indonesia.

Kedua koperasi itu yakni Kopdit Pintu Air pada urutan pertama dan Kopdit Obor Mas pada urutan keenam di Indonesia.

Ia menyatakan, Puskopdit Swadaya Utama merupakan Puskopdit terbesar kedua setelah BKCU Kalimantan, bila dilihat dari jumlah anggota perorangan.

Namun, kondisi saat ini, kata Dominikus, Puskopdit Swadaya Utama menjadi urutan pertama karena BKCU yang berubah nama menjadi Puskopcuina telah keluar dari keanggotaan Inkopdit.

“Bila dilihat dari jumlah anggota perorangan maka dari 35 Kopdit Anggota Puskopdit Swadaya Utama ada 2 (dua) Kopdit masuk 10 besar Indonesia yakni Kopdit Pintu Air pada urutan pertama dan Kopdit Obor Mas pada urutan keenam,” ujar Dominikus disambut tepuk tangan riuh dari peserta saat Rapat Anggota Tahunan (RAT) Puskopdit Utama ke-30 Tahun Buku 2020 di Aula Heinrich Wairklau Maumere pada Kamis, (24/06/2021).

Ia menyatakan dengan masuk 10 koperasi terbesar di Indonesia tentunya sangat membanggakan Gerakan Koperasi Kredit Indonesia (GKKI) dan membanggakan pula GKKI Provinsi NTT.

“Bahwa dari Timurlah matahari terbit demikian juga dari Timurlah GKKI berkembang dan memberi warna GKK di Indonesia,”katanya disambut tepuk tangan lagi dari peserta RAT.

Dalam situasi pandemi Covid-19, Dominikus mengajak untuk menjadikan Puskopdit sebagai rumah bersama untuk saling berbagi suka dan duka, meningkatkan solidaritas antar anggota menuju hidup sejahtera yang diidamkan bersama.

Putra Lamaholot ini berharap agar tetap berkanjang pada prinsip Anda Susah Saya Bantu, Saya Susah Anda Bantu serta tingkatkan pendidikan dan latihan untuk semua. Pendidikan yang memberdayakan, pendidikan yang mengubah mindset atau cara berpikir para anggota dan pendidikan yang mencerdaskan dan pendidikan yang menguatkan harga diri dan karakter para anggota.

“Bahwa dasar kemajuan dan pengembangan kopdit adalah berbasis anggota bukan modal atau uang. Mengedepankan pengembangan berbasis anggota itulah jiwa kopdit berbaju kopdit. Tujuan utama dan terutama dalam usaha kopdit adalah pembangunan harkat dan martabat manusia anggota kopdit,”tandasnya.

Dikatannya, uang hanyalah sebagai sarana bukan tujuan sebab uang sebagai modal bagi kopdit dalam mewujudkan visi dan misinya. Mengedepankan uang daripada anggota itulah jiwa kopdit berbaju KSP yang merupakan refleksi Munaldus Nerang.

Peserta sedang mengikuti acara pembukaan RAT (Foto: Yuven Fernandez/Ekora NTT)

Dominikus terus mengingatkan kopdit primer anggota Puskopdit Swadaya Utama hendaknya tetap menjadi kopdit berbaju kopdit, jangan berevolusi atau bertransformasi menjadi kopdit berbaju KSP.

“Menambah jumlah anggota dengan sendirinya akan menambah simpanan dan modal lembaga. Dahulukan mengurus anggota, uang ikut dari belakang. Sebaliknya jika dahulukan uang maka kehancuran ikut dari belakang,” tegas Dominikus.

Dominikus meminta agar tingkatkan soliditas team work pengurus, pengawas dan manajemen. Tingkatkan solidaritas dalam kopdit se-Puskopdit dan dalam GKKI.

“Dalam semangat solidaritas yang kuat dan ditopang oleh inovasi dan digitalisasi pelayanan maka kita yakin Puskopdit Swadaya Utama akan semakin berkembang dan berjaya dimasa depan,” pungkasnya.

Digitalisasi Koperasi

Wakil Bupati Sikka, Romanus Woga, pada pembukaan RAT Puskopdit Swadaya Utama ke 30 ini enggan berbicara banyak tentang koperasi. Tokoh Koperasi Nasional ini mengisahkan bagaimana orang Yahudi itu pintar dan cerdas.

Dari situ Romanus berpesan bahwa digitalisasi koperasi sangat diperlukan dan mengikuti perkembangan zaman yang begitu pesat saat ini.

Hal serupa juga diungkapkan Ketua Puskopdit Swadaya Utama Drs. Aleksius Bertholomeus dalam sambutannya. Ia mengharapkan agar para pengurus, pengawas dan manajemen untuk tidak berjalan sendiri-sendiri, perlu membangun persatuan dan kerjasama untuk Puskopdit Swadaya Utama ini.

Untuk mempererat hubungan yang harmonis antar pengurus, pengawas dan manajemen Family Gathering adalah solusi tepat.

“Silaturahmi dan diskusi dalam suasana kekeluargaan dalam Family Gathering akan lebih mempererat hubungan antara kita satu sama lain,” ujar Aleks.

Ketua Panitia Penyelenggara, Fransiskus de Fransu, mengatakan RAT Puskopdit Swadaya Utama ke-30 tahun buku 2020 ini mengusung tema “Digitalisasi dan Pemulihan Komunikasi Demi Keberlanjutan Gerakan Koperasi Kredit di Masa Pandemi”.

Fransu menyebutkan RAT itu diikuti 90 orang terdiri dari Inkopdit, Penasihat Puskopdit Swadaya Utama, Pengurus-Pengawas Puskopdit Swadaya Utama, Manajemen Puskopdit Swadaya Utama, utusan dari Kopdit di Sikka, Dinas Koperasi Kabupaten Sikka, Bank Mandiri, BNI, BRI dan sejumlah undangan lainnya.

Yuven Fernandez

spot_img
TERKINI
BACA JUGA