Mbay, Ekorantt.com – Bappelitbangda Nagekeo sedang merancang pola integrasi lintas sektor untuk mendukung bidang pariwisata di wilayah itu. Desain integrasi ini seiring dengan paparan hasil kajian oleh Tim Riset LSP Pariwisata Gunadharma Semarang.
Dalam paparan tim riset, adapun lima (5) Ring of Tourism sebagai zonasi wisata yang akan dikembangkan di Nagekeo yakni Ring of Mbay, Ring of Ebulobo, Ring of Kota Jogo-Kinde, Ring of Koto dan Ring of Lena.
Pelaksana tugas (Plt) Bappelitbangda Nagekeo, Kasmirus Dhoy, menyatakan pola integrasi lintas sektor dalam lima Ring ini menjadi hal penting untuk mendukung perkembangan pariwisata Nagekeo.
Ia menyebutkan, dalam menu anggaran jenis DAK Penugasan pada Tematik 3 (tiga), ada sistem konektivitas lintas sektor yang harus diketahui masing-masing badan dinas.
“Konektivitas ternyata mempunyai bobot besar dalam mendukung pariwisata. Nah, mengenai ini kami sudah diskusikan dengan berbagai dinas kemakmuran agar konsep pengembangan pariwisata di Nagekeo dapat berjalan sesuai rencana,”kata Kasmir usai paparan hasil riset oleh Tim LSP Pariwisata Gunadharma Semarang di Aula VIP Kantor Bupati Nagekeo pada Jumat (25/06/2021) sore.
Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat, Imanuel Ndun, menyatakan pariwisata menjadi lokomotif pembangunan di Nagekeo sejalan dengan visi dan misi pemerintah. Sehingga perlu diikuti dengan konsep wisata yang holistik, integrasi dan konektivitas antar sektor.
Imanuel menyatakan, pariwisata ke depannya menjadi primadona dan sumber daya yang tak akan habis. Oleh karenanya, ia mengusulkan agar perlu mempersiapkan secara dini mengenai sumber daya manusia.
Ia mengatakan, sekolah pariwisata menjadi alternatif dalam penyediaan sumber daya untuk pengembangan bidang pariwisata dalam jangka panjang.
“Kita adalah kabupaten baru, maka diharapkan keunggulan (pariwisata, red) Nagekeo berdasarkan hasil riset ini dapat sejajar dengan daerah lain yang kompetitif tetapi juga harus koperatif,”kata Imanuel.
Ian Bala