16 Tahun Rusak, Ruas Jalan Waiara-Lakakota Akhirnya Dikerjakan

Maumere, Ekorantt.com – Anggota DPRD Kabupaten Sikka, Wenseslaus Wege mengapresiasi rencana Pemerintah Kabupaten Sikka akan memperbaiki ruas Jalan Waiara-Lakakota dan Jembatan Liangawo di wilayah Kecamatan Waigete.

Hal ini disampaikan Wenseslaus dalam acara peletakan batu pertama pembangunan Jembatan Liangawo oleh Bupati Sikka, Fransiskus Roberto Diogo pada Kamis (24/06/2021).

“Saya mengapresiasi untuk kerja cepat dan tindakan cepat pemerintah daerah untuk orang Pogon dan Aibura,” ungkapnya.

Wenslaus mengatakan, sejak empat bulan lalu Jembatan Liangawo putus, sehingga arus lalu lintas kendaraan yang menghubungkan Desa Pogon dan Desa Aibura lumpuh total.

“Saat itu saya ada kegiatan tentang sistim kesehatan di daerah Ende. Lalu saya coba komunikasi langsung dengan Bupati Sikka bahwa Jembatan Liangawo putus sehingga akses jalan di dua desa mati total. Dalam jangka waktu 1 kali 24 jam Bupati langsung perintahkan untuk dibangunkan jembatan darurat. Ini luar biasa,“ kata Wens Wege.

Terkait nomenklatur Jalan Waiara-Lakakota, jelasnya, adalah titik awalnya termasuk peletakan batu pertama Jembatan Liangawo. Selanjutnya ruas Jalan Kloangrotat-Waiara-Lakakota.

Wenslaus berharap agar proses pengerjaan infrastruktur dasar tersebut dilakukan lebih cepat karena kurang lebih 16 tahun warga Pogon dan Aibura sangat merindukan jalan yang bagus.

“Kurang lebih 16 tahun ruas jalan ini dalam kondisi sangat parah, dari jalan berlubang, aspal yang mengelupas, dan banyak kerikil yang berserakan di bahu jalan. Kondisi ini yang sangat mengganggu mobilitas warga,” ucap Wenslaus.

“Saya dibayar mahal oleh orang Pogon dan Aibura untuk bicara. Dan apa yang kita bicarakan hari ini adalah untuk memenuhi apa yang telah kami bicarakan bersama Bupati dan Wakil Bupati,” katanya.

Wenslaus kembali berharap agar pembangunan ruas jalan tersebut tidak hanya bersumber dari Dana Insentif Daerah (DID) sebesar Rp1,2 Miliar. Untuk menggenapi ruas Jalan Waiara-Kloangrotat, pemerintah dapat menambah Rp3,8 miliar dari dana pinjaman daerah.

Bupati Sikka, Fransiskus Roberto Diogo mengatakan pemerintah membangun fasilitas penunjang dengan keterbatasan. Pemerintah mengandalkan Dana Insentif Daerah (DID) sebesar Rp26 miliar lebih yang bersumber dari prestasi karena pengelolaan keuangan daerah mendapat opini WTP.

Namun, pada tahun 2021 Pemkab Sikka mengikuti program nasional yaitu program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) di mana pemerintah mengajukan pinjaman daerah untuk membangun infrastruktur dasar seperti air minum, rumah sakit, pelayanan kesehatan, dan juga pembangunan jalan.

“Kita pinjam Rp216 Miliar tahun ini. Sehingga seperti yang disampaikan oleh pak Wens Wege masih ada 3,8 kilometer, itu pasti kita kerjakan lagi,” kata Bupati Robi.

Peningkatan Jalan Waiara-Lakakotat, terang Robi, sepanjang 15,7 kilometer. Dari catatan PUPR, untuk kondisi baik 75,8 persen, kondisi yang sedang 16,56 persen, rusak ringan 1,27 persen, rusak berat itu 6,37 persen. Sehingga, total kurang lebih 5 kilometer dari 15,7 kilometer.

“Jadi ada 5 kilometer yang harus kita kerjakan ini baru kita selesaikan 1,1 kilometer. Nanti masih ada lagi Rp3,8 miliar itu yang masuk dalam usulan pinjaman daerah. Pembangunan yang kita letakkan hari ini dengan nilai kontrak Rp1.175.996.000 dengan bangunan pelengkap berupa turap, rabat bahu, dan juga plat deker,” sebut Bupati Robi.

Bupati Robi Idong dan Wabup Romanus Woga menghimbau camat, kepala desa, masyarakat untuk melakukan pengawasan secara ketat.

“Ini resmi Bupati Sikka menyerahkan pengawasan proyek Jembatan Liangawo dan ruas Jalan Waiara-Lakakota ini kepada masyarakat,” tandasnya.

spot_img
TERKINI
BACA JUGA