Labuan Bajo, Ekorantt.com – Pemerintah Kabupaten Manggarai Barat (Mabar) memastikan stok pangan di kabupaten itu aman di saat pandemi Covid-19. Bahkan ketersediaan pangan yang ada dinilai mampu memenuhi kebutuhan pangan untuk beberapa bulan ke depan.
Demikian disampaikan Kepala Dinas (Kadis) Ketahanan Pangan dan Perikanan Kabupaten Manggarai Barat, Yeremias Ontong saat diwawancarai Ekora NTT, Selasa (29/6/2021) di Labuan Bajo.
Kadis Yeremias menjelaskan, sejak bulan Desember 2019-Desember 2020 produksi beras yang tersedia mencapai 137.820 ton dengan kebutuhan konsumsi mencapai 32.680 ton. Sementara, kebutuhan selama sebulan mencapai 2.773 ton.
“Itu dihitung dari jumlah penduduk dikalikan kebutuhan konsumsi 124 kilogeram (kg) per kapita per tahun.
Jadi, selama periode itu kita memiliki kelebihan produksi 105.139 ton. Itu artinya kalau dibagi dengan kebutuhan dengan per bulan, maka masih bisa memenuhi kebutuhan makan untuk 38 bulan ke depan,” jelasnya.
Sementara dari bulan Januari-Mei 2021, lanjut Kadis Yeremias, produksi beras mencapai 67.763 ton. Dengan kebutuhan konsumsi 13.616 ton, dan kelebihan mencapai 54.146 ton.
“Untuk sementara kita masih cukup stok. Itu yang ada diproduksi di masyarakat. Tentu yang kelebihan ini ada yang dijual ada yang disimpan. Walaupun kita tahu beberapa sentra produksi ada perbaikan irigasi. Tetapi kita belum tahu,” pungkasnya.
Ia menambahkan, stok beras milik pemerintah yang tersedia di gudang Dolok mencapai 819,8 ton. Sementara cadangan beras di dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan 10 ton, Dinas Sosial 50 ton.
“Ini sebagai cadangan pemerintah yang siap disalurkan kapan saja sesuai kebutuhan. Atau ada masalah terkait kerawanan pangan,” katanya.
Kadis Yeremias berharap agar para petani tetap semangat dan menjaga kesehatan. Melakukan aktivitas mengutamakan protokol kesehatan. Ia juga mendorong agar masyarakat tidak terlalu berpatokan pada pangan pokok seperti padi.
“Saya harap agar masyatakat atau petani juga tanam pangan lokal yang sudah ada sejak dahulu kala, seperti ubi-ubian, sorgum dan jagung atau tanaman lain. Manakala terjadi kekurangan pangan akibat musim yang tidak menentu, tentu kita masih stok sumber pangan yang lain,” pintanya.
Sandy Hayon