11 Tahun Mengabdi di Sekolah Madrasah, Ini Kata Maria Detty

Maumere, Ekorantt.com – Maria Detty (36) ialah satu-satunya guru beragama Katolik yang sejak tahun 2010 bekerja sebagai guru mata pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia di sekolah Madrasah.

Maria mengajar di dua sekolah yakni Madrasah Tsanawiyah (MTs) dan Madrasah Aliyah (MA) Muhammadyah Nangahure, Kelurahan Wuring, Kecamatan Alok Barat, Kabupaten Sikka. Maria pun berkisah pengalaman selama mengabdi di kedua sekolah itu.

“Saya sudah 11 tahun mengabdi di dua sekolah Madrasah ini. Yang membuat saya betah perekatnya adalah nuansa kekeluargaan dan toleransi antara guru dan peserta didik dan sebaliknya sangat kuat,” kata Maria kepada Ekora NTT pada Kamis, (5/8/2021).

Selain itu, ibu dari dua anak ini mengakui dua sekolah Madrasah ini sebagai ladang hidupnya sehingga rasa memiliki tinggi. Buktinya, sudah 11 tahun tetap mengabdi dengan ikhlas.

Ia berkisah, pertama kali masuk MTs Nangahure karena menjalani prakter pengalaman lapangan (PPL) sebagai salah satu persyaratan untuk meraih sarjana pendidikan.

Selama PPL, ia disupervisi oleh Mawindu (alm), kepala sekolah saat itu. Dalam penilaian, Kepsek Mawindu menilai cara mengajarnya baik.

“Setelah wisuda saya langsung diminta untuk mengajar di MTs Nangahure dan merangkap sebagai guru Bahasa dan Sastra Indonesia di MA dimana dua sekolah ini berada dalam satu kompleks,”kenang Alumni Universitas Muhammadyah Kupang Cabang Maumere ini.

Kepala Madrasah Aliyah Muhammadiyah Nangahure, Siti Ruwaidah, kepada Ekora NTT mengatakan Maria merupakan sosok yang menjadi bagian dari citra Madrasah. Selain sebagai alumni Universitas Muhammadyah Kupang, katanya, keinginan Maria untuk mengabdi di Madrasah Aliyah Muhammadyah ini sangat kuat.

“Kami pun sangat bersyukur beliau bersedia bergabung dan mengabdikan dirinya untuk Madrasah. Lingkungan kami ini merupakan lingkungan Suku Bajo. Jadi, kehadiran ibu Detty (Maria) menjadi transfer budaya yang cukup kuat,” ujar jebolan Universitas Negeri Jember, Jawa Timur ini.

Kehadiran Maria, tambah Siti, memberi nuansa yang berbeda karena bisa memperkenalkan pakaian dan tarian adat Nian Sikka. Disamping itu, Maria ternyata memiliki keterampilan menari dan olah vokal.

“Ia juga melatih tarian Hegong Kreasi untuk peserta didik dan paduan suara untuk mengisi pertunjukan dan perlombaan. Beberapa lomba diantaranya mendapatkan juara,” beber Siti.

“Kami dan ibu Detty sudah menjadi satu keluarga. Saling mengunjungi ketika ada hajatan maupun duka saling memberikan doa dan semangat,” tambah dia.

Yuven Fernandez

spot_img
spot_img
TERKINI
BACA JUGA