Ende, Ekorantt.com – Upaya pengembangan produk lokal di Kabupaten Ende sungguh menjanjikan dari sisi ekonomi. Pasalnya, pengolahan hasil bumi menjadi produk lokal mampu memberi omzet hingga puluhan juta.
Seperti halnya dialami ibu-ibu yang tergabung dalam kelompok UMKM Weluwini di Desa Manulondo, Kecamatan Ndona, Kabupaten Ende, Nusa Tenggara Timur. Meski suasana daerah masih dilanda Covid-19, tidak menyurutkan niat mereka untuk menghasilkan produk lokal.
Adapun usaha lokal yang dikembangkan mereka ialah kripik pisang, kripik ubi kayu dan abon ikan. Selain itu aneka jenis kue dan usaha catering juga menjadi produk mereka yang hingga saat ini sudah terkenal luas.
Eti Ujan, Ketua Kelompok UMKM Weluwini saat diwawancarai Ekora NTT pada Sabtu, (7/8/2021) menyatakan seluruh bahan baku seperti pisang dan ubi, mereka beli dari para petani di wilayah Kecamatan Ndona.
Ia mengaku, jika usaha mereka tidak terdampak meski Covid-19 melanda wilayah Ende maupun sejumlah wilayah di Tanah Air.
“Mungkin karena kami sudah ada pasar atau pelanggan. Untuk pendapatan tidak ada penurunan. Selama ini produk Keripik pisang dan ubi dari Manulondo sudah dijual di Bandara Ende bahkan sudah di toko-toko. Hitung-hitung itu oleh-oleh dari Ende,”ujar Eti.
UMKM Weluwini merupakan kelompok usaha kreatif rumah tangga yang beranggota 11 orang. Mereka telah mendapat pasar hingga seluruh wilayah Flores bahkan hingga daratan Timor.
Sejak 2013, kelompok UMKM Weluwini mendapat dukungan penuh dari Pemerintah Desa Manulondo dan Pemerintah Kabupaten Ende.
Dari usaha yang digalang secara berkelompok tersebut, UMKM Weluwini bahkan berulang kali menjadi juara lomba PKK tingkat Kabupaten Ende maupun tingkat Provinsi NTT mewakili PKK Desa Manulondo.
“Jadi usaha dalam kelompok itu prinsipnya tekun dan terbuka. Pembukuan juga harus bagus. Biar ada transparannya. Kalau sebulan yah bisa dapat 20 juta. Itu dibagi sebagai pendapatan bulanan bagi 11 anggota. Kan bisa bantu ekonomi keluarga,” terang Eti.