Maumere, Ekorantt.com – KSP Pintu Air dan SMAN 1 Maumere menjalin hubungan kerjasama melalui penandatangan Memorandum of Understanding (MoU) pada Senin, (9/8/2021) di Kantor Utama Kopdit Pintu Air Rotat, Desa Ladogahar, Kecamatan Nita, Kabupaten Sikka.
Perjanjian kerjasama itu dalam rangka menjamin hari tua terhadap 31 guru tidak tetap (GTT) dan pegawai tidak tetap (PTT) melalui Simpanan Masa Depan (SIMADA).
Kepala SMAN 1 Maumere, Johanes Jonas Teta mengatakan kerjasama tersebut bertujuan untuk menyejahterakan para GTT dan PTT di lingkup SMAN 1 Maumere.
“Ini adalah salah satu bentuk inovasi yang dilakukan oleh kepala sekolah bekerja sama dengan komite juga dengan KSP Pintu Air yang dilakukan dalam bentuk tunjangan hari tua bagi mereka,” katanya.
Jonas berharap dengan adanya kerjasama ini dapat memberikan manfaat bagi para pensiunan guru dan pegawai honorer tidak tetap di SMAN 1 Maumere.
Adapun besaran dana bagi GTT atau PTT yang akan pensiun adalah sesuai dengan masa kerja lima tahun sebesar Rp 10 juta. Sementara yang bekerja selama 10 tahun akan mendapatkan Rp 20 juta dan seterusnya, hingga masa kerja 35 tahun sebesar Rp 640 juta.
Ketua KSP Kopdit Pintu Air, Yakobus Jano, mengungkapkan kebanggaannya kepada Kepala SMAN 1 Maumere dan jajarannya yang memiliki pemikiran yang inovatif dan berharap ini dapat dilakukan oleh sekolah lain dalam rangka menyejahterakan guru dan pegawai tidak tetap.
“Figur pemimpin Jonas Teta satu-satunya pemimpin yang patut dicontohi. Karena tidak semua pemimpin yang peduli dengan rekan kerja non PNS ketika mereka pensiun. Langkah yang diambil oleh Kepsek Jonas adalah bentuk kepedulian yang sangat tinggi terhadap GTT dan PTT di lembaga yang dipimpinnya,” kata Jano.
Jano menambahkan bila SIMADA ini disebarluaskan dan bisa mengajak anggota Kopdit Pintar yang terdiri dari nelayan, tani ternak dan buruh bisa bergabung maka simpanan di hari tua akan mereka nikmati dengan senang hati.
Selain melakukan MoU dengan KSP pintu Air, Kepala SMAN 1 Maumere juga melakukan kebijakan lain sebagai bentuk inovasi demi menyejahterakan para pensiun ASN yaitu tetap mendapatkan Rp 15.000.000 dan cincin emas pengabdian seberat 5 gram.
“Saya sudah membuat SKB (Surat Keputusan Bersama) Kepsek dan Komite, jadi sifatnya mengikat,” lanjutnya.
Salah satu guru honorer tidak tetap SMAN 1 Maumere, Frans Taping, mengatakan bahwa ia senang setidaknya nasib pensiunnya diperhatikan oleh Kepala SMAN 1 Maumere dan ini adalah berkat baginya.
Berdasarkan pantauan penandatanganan tersebut dihadiri oleh Ketua Komite SMAN 1 Maumere Guido Arezo, Bendahara Komite, Maxi Usfinit, serta Sekretaris KSP kopdit Pintu Air, Agus Nong. Kegiatan ini dilaksanakan dengan tetap menerapkan protokoler kesehatan.
Yuven Fernandez