Maumere, Ekorantt.com – Tahun anggaran 2021 Kabupaten Sikka mendapat kepercayaan dari Dinas Pertanian NTT untuk mengembangkan budidaya tanaman vanili pada lahan seluas 5 herktare.
Adapun dua hamparan lahan yang siap dikembangkan masing-masing ialah 2 hektare di Desa Wlomotong dan 3 hektare di Desa Watumerak. Kedua desa yang berada di wilayah Kecamatan Doreng itu dinilai cocok untuk mengembangkan vanili.
Kepala Bidang Perkebunan Kabupaten Sikka, Markus Dua, menjelaskan pengembangan tanaman vanili itu merupakan program Pemerintah Provinsi NTT dengan menggunakan anggaran dari APBN tahun 2021.
Menurut Markus, pemilihan lokasi pada dua desa tersebut karena memenuhi syarat teknis. Terutama syarat yang berkitan dengan lahan yang harus berada dalam satu hamparan yang belum ditanami dengan tanaman perkebunan.
“Ada dua desa yang memenuhi syarat. Karena memenuhi syarat itu maka dipilihlah Desa Wolomotong dan Desa Watumerak,” tutur Markus pada Rabu, (10/8/2021) di ruang kerjanya.
Ia menyebutkan dua lokasi itu dipersiapkan untuk menjadi lahan sertifikasi sumber benih bagi Kabupaten Sikka, karena selama ini kebutuhan benih vanili di Sikka selalu didatangkan dari luar pulau.
Tanaman vanili sangat cocok untuk dibudidayakan pada lokasi dengan ketinggian 500 sampai dengan 600 meter di atas permukaan laut. Dengan suhu udara yang sejuk pada siang hari.
Pada luas lahan 5 hektare itu rencananya akan ditanami bibit vanili sebanyak 17.500 anakan. Anakan vanili kini sedang dilakukan pembibitan oleh para penangkar benih di Kabupaten Sikka dan akan dibawah ke lokasi penanaman pada musim hujan nanti.
Berdasarkan data Dinas Pertanian Kabupaten Sikka, jumlah tanaman vanili yang tengah dipelihara oleh petani sebanyak 621.120. Dari luasan itu total produksi per tahun 111, 30 ton atau dengan rata-rata 332 ton per hektare oleh 985 KK petani.
Aty Kartikawati