32 Siswa SMAK Monte Carmelo Live In di Magepanda, Pastor Karolus: Ini untuk Psikologi Remaja

Maumere, Ekorantt.com – Sebanyak 32 siswa Asrama Putra Nabi Elia pada Sekolah Menengah Agama Katolik (SMAK) Santa Maria Monte Carmelo Maumere mengadakan live in di kebun Karmel  Magepanda. Kegiatan itu saat mengisi hari libur Nasional pada 10 Agustus 2021

Sejak pagi di kebun itu, para siswa ini menyiangi rumput yang tumbuh di sela-sel tanaman padi dibimbing Direktur Asrama RP. Karolus Sola, O, Carm, serta didampingi Bendahara Asrama RP. Ancis Koten, O, Carm dan Pengelola kebun Karmel RP. Mans Belang, O, Carm.

Direktur Asrama Putra RP. Karolus Sola, O, Carm mengatakan tujuan live in siswa dapat belajar melayani sebagaimana Nabi Elia, melatih diri agar mampu bekerjasama, melatih ketekunan dan ketahanan mental.

Pastor Karolus menambahkan siswa sangat senang karena selain keluar dari rutinitas di asrama mereka dapat merasakan pengalaman seperti ini.

“Kegiatan ini dirancang dengan memperhatikan aspek psikologi remaja yang ingin sedikit bebas. Dengan berada di kebun mereka diberi ruang untuk mengekspresikan diri,” jelas Karolus.

Selain beraktifitas di kebun, ada pula siswa yang mengisi waktu istirahat dengan memetik buah-buahan, mandi di laut dan di kali. Lainnya duduk bercerita, ada juga yang bernyanyi.

Kegiatan ini dibuat sebegitu natural sehingga para siswa mampu beradaptasi dengan alam. Para siswa pun tidak diizinkan menggunakan handphone saat itu.

Di sela-sela kegiatan, Direktur Asrama menggunakan kesempatan ini dengan mendalami pertanyaan reflektif.

Kepada 32 siswa tersebut Pastor Karolus menanyakan tentang bagaimana membangun kerja dengan semangat Nabi Elia dalam motonya “Zelo Zelatus Sum Pro Domino Deo Exercituum” ( Aku bekerja segiat-giatnya bagi Tuhan, Allah semesta alam).

“Inilah proses pemaknaan live in sehari. Tujuannya apa yang dibuat itulah yang direfleksikan,”tandasnya.

Kepala SMAK Santa Maria Monte Carmelo Maumere, RP. Benediktus Bani, O, Carm kepada Ekora NTT Rabu 11 Agustus 2021 ketika diminta komentarnya tentang live in ini mengatakan teori dan praktek harus berjalan bersama.

Pelajaran di sekolah dan pembinaan di asrama, kata Biarawan asal Mataloko-Bajawa ini, mesti diwujudnyatakan dalam hidup harian para siswa.

“Kegiatan ini membantu para siswa mengaplikasikan pengetahuan yang mereka pelajari dan juga latihan untuk berkolaborasi dengan sesama dan alam semesta,” ujar mantan Kepsek SMP Alvares Paga ini.

Sementara Yohan Kenedy, siswa Asrama Putra Nabi Elia sangat tertarik dan senang mengikuti kegiatan ini karena dia sesungguhnya sulit untuk bekerja. ”Saya senang karena boleh diberi pengalaman untuk merasakan bagaimana susahnya menjadi petani,” tutup Yohan.

Dikabarkan, kegiatan live in ditutup dengan rekreasi di Pantai Mangrove Magepanda.

Yuven Fernandez

spot_img
TERKINI
BACA JUGA