50 Petani di Mabar Ikut Bimtek Budidaya Porang

Labuan Bajo, Ekorantt.com – Sebanyak 50 petani porang mengikuti kegiatan bimbingan teknis (bimtek) budidaya porang di Gendang Kampung Daleng Sampa, Desa Wae Mose, Kecamatan Lembor Selatan, Kabupaten Manggarai Barat (Mabar) Jumat (13/8/2021). Para petani ini terbagai dalam lima kelompok tani yang tersebar di empat desa di Kecamatan Lembor Selatan.

Kegiatan pilot project budidaya tanaman porang ini juga merupakan aspirasi anggota DPR RI, Julie Sutrisno Laiskodat yang bekerja sama dengan Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Nusa Tenggara Timur. Tujuannya, memberikan pembelajaran kepada petani tentang teknik budidaya yang baik untuk mendapatkan kualitas tanaman porang bernilai ekonomis tinggi. Sebab, selama ini, petani porang masih melakukan budiaya porang dengan cara tradisional.

Kepala Balai Pengkajian Teknologi Pertanian NTT, Procula Rudlof Matitaputty, mengatakan, dalam kurun waktu yang lama, tanaman porang dilihat sebagai tanaman liar. Padahal memiliki sumber nilai ekonomi yang sangat tinggi.

Menurutnya, beberapa tahun terakhir tanaman porang telah diekspor ke beberapa negara di Asia seperti Jepang, Korea, Vitenam dan beberapa negara lain.

“Karena itu, tanaman ini perlu dibudidayakan secara baik sehingga menjadi salah satu alternativ dalam meningkatkan kesejahteraan petani kita,” pintanya.

Peneliti Badan Pengkajian Teknologi Pertanian Pertanian wilayah NTT, Tony Basuki, menjelaskan bahwa budidaya porang akan berhasil apabila memperhatikan beberapa aspek, seperti proses pengolahan lahan, pemilihan benih, dan mengikuti ritme alam atau musim yang tepat.

“Untuk memperoleh hasil yang maksimal umbi yang dihasilkan minimal berusia dua tahun atau empat musim,” katanya.

Busuki juga menambahkan bahwa komitmen dan kekompakan kerja dari petani menjadi hal yang sangat mendasar untuk menyukseskan budidaya porang.

Seusai bimtek, Staf Ahli, Julie Sutrisno Laiskodat, Jener Alison Bana, menyerahkan sarana produksi kepada perwakilan dari anggota kelompok tani, yakni 50 pasang sepatu boat petani, 50 pices baju kaus, 50 pices topi, 50 buah skop kerja, 50 buah linggis, 10 buah akron, 1875 kilogeram pupuk NPK, 1875 pupuk urea, pupuk cair, dan 10 unit handsprayer.

Untuk diketahui, kelima kelompok tani yang mengikuti bimtek, diantaranya Tulus Karya Desa Wae Mose dengan total luas lahan 2,5 hektare (ha), Sinar harapan Desa Lalong dengan total luas lahan 2,5 ha, Lema Jaya Desa Lalong dengan total luas lahan 2,5 ha, Wae Mbire Desa Modo, dengan total luas lahan 2,5 ha, dan Wae Remong Desa Kakor dengan total luas lahan 2,5 ha.

Sandy Hayon

spot_img
TERKINI
BACA JUGA