32 Anggota Difabel di Maumere Siap Bergabung ke Kopdit Pintar

Maumere, Ekorantt.com – Langkah KSP Kopdit Pintu Air berpihak pada orang terpinggirkan memantik semangat 32 anggota kaum difabel untuk bergabung dengan KSP Kopdit Pintu Air. Puluhan difabel itu tergabung dalam Bimbel Sinar Mulia Kelurahan Wairotang, Maumere.

Kesediaan untuk bergabung dengan KSP Kopdit Pintar disampaikan Ketua Bimbel Difabel Sinar Mulia, Maria Erlina Martha Mete (40) kepada Ekora NTT pada Selasa 17 Agustus 2021.

Duta Kemanusiaan Jaringan Pendampingan Kebijakan Pembangunan (JPKP) NTT ini mengungkapkan alasan bergabung dengan KSP Kopdit Pintar sesungguhnya adalah salah satu dari lima ayat kunci spiritualitas dalam pelayanan KSP Kopdit Pintar.

Pada ayat kunci keempat, kata dia, mengutip “Aku berkata padamu, sesungguhnya segala sesuatu yang kau lakukan untuk salah seorang saudara-Ku yang paling hina ini, kamu telah melakukan untuk Aku”.

“Kopdit Pintar telah menunjukkan keberpihakan kepada orang kecil seperti nelayan, tani, ternak, buruh dan saat ini dengan difabel dan ODGJ,” kata perempuan yang biasa disapa Mery Jano.

“Jika ada masalah dengan tunggakan petugas KSP Kopdit Pintar datang dengan cara humanis dan memberikan solusi yang baik sehingga kami memperoleh titik temu,” tambah dia.

Rumah Singgah dan Produk Lele Luk

Mery Jano menyatakan, saat ini pihaknya secara swadaya membangun rumah singgah bagi difabel sebagai tempat pertemuan. Tempat itu sekaligus bertujuan untuk merajut persahabatan antara difabel dengan pekerja sosial dalam melakukan berbagai aktivitas.

Rumah singgah berukuran 7×2 meter dan MCK ramah difabel 2×2 meter yang sedang dibangun itu menelan anggaran sebesar Rp48 juta. Untuk sementara swadaya dari difabel dan uang pribadi sambil menunggu bantuan dari Ledalero.

“Rumah singgah ini juga multifungsi. Selain tempat berbagi suka dan duka juga tempat istirahat bagi kaum difabel yang sakit serta sekretariat bimbel difabel Sinar Mulia,” tutur Mery.

Sementara untuk menjawabi program Bupati Sikka “Bela Beli Sikka”, Bimbel Difabel Sinar Mulia memilih Lele Luk (jagung lokal yang digoreng kemudian ditumbuk dan diayak untuk mengambil halusnya) sebagai produk unggulan.

“Kami memilih Lele Luk sebagai produk unggulan untuk membantu para petani Sikka khususnya sesama disabilitas yang mata pencahariannya petani. Yaitu dengan membeli jagung mereka untuk diolah menjadi Lele Luk. Sekaligus mempromosi jagung sebagai produk unggulan di Kabupaten Sikka,” kata Mery.

Secara terpisah, Humas KSP Kopdit Pintar, Vinsen Deo mengungkapkan KSP Kopdit Pintar membuka diri sebagai koperasi yang inklusif bekerjasama dengan kelompok difabel untuk pelayanan dan pemenuhan hak difabel.

KSP Kopdit Pintar juga, lanjut Vinsen, berpihak dengan Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ).

“Baru-baru ini pihak KSP Kopdit Pintar memfasilitasi dan mengantar lima ODGJ dari Kecamatan Nita ke Kantor Dispendukcapil Sikka untuk pembuatan KTP dan Kartu Keluarga. Mereka ini punya hak yang sama sebagai warga Indonesia. Semua ini dilakukan agar para difabel dan ODGJ tidak terlewatkan dari semua program dan bantuan sosial dari pemerintah,” kata Vinsen.

Yuven Fernandez

spot_img
TERKINI
BACA JUGA