Lewoleba, Ekorantt.com – Gunung Ile Lewotolok, Lembata, Nusa Tenggara Timur kembali erupsi pada Minggu (22/08/2021) pukul 12:44 Wita.
Tinggi kolom abu sekitar 1.500 meter di atas puncak atau sekitar 2.923 meter di atas permukaan laut.
Tampak kolom abu berwarna putih, kelabu, hingga hitam dengan intensitas tebal condong ke arah barat.
Saat ini status Level III atau pada level siaga.
Berdasarkan rilis dari KESDM, Badan Geologi, PVMBG Pos Pengamatan Gunung Ile Lewotolok yang diterima Ekora NTT, diimbau kepada masyarakat di sekitar Gunung Ile Lewotolok maupun pengunjung/pendaki juga wisatawan agar tidak melakukan aktivitas di dalam radius 3 kilometer dari puncak Gunung Ile Lewotolok.
Selain itu, diharapkan kepada masyarakat Desa Jontona untuk selalu mewaspadai potensi ancaman bahaya longsoran material lapuk disertai awan panas dari bagian tenggara puncak Gunung Ile Lewotolok.
Sebab, mengingat potensi bahaya abu vulkanik yang dapat mengakibatkan gangguan pernapasan (ISPA) maupun gangguan kesehatan lainnya.
Pihak KESDM, Badan Geologi, PVMBG Pos Pengamatan Gunung api Ile Lewotolok pun menghimbau masyarakat yang berada di sekitar Gunung Ile Lewotolok agar menyiapkan masker penutup hidung dan mulut, juga perlengkapan lain untuk melindungi mata dan kulit.
Selain itu, mengingat abu vulkanik hingga saat ini jatuh di beberapa sektor di sekeliling Gunung Ile Lewotolok, maka masyarakat yang bermukim di sekitar aliran sungai-sungai yang berhulu di puncak Gunung Ile Lewotolok agar mewaspadai ancaman lahar terutama di saat musim hujan.
Semua pihak juga diminta agar menjaga kondusivitas suasana di Pulau Lembata. Tidak menyebarkan narasi bohong (hoaks) dan tidak terpancing isu-isu tentang erupsi Gunung Ile Lewotolok yang tidak jelas sumbernya.