Ende, Ekorantt.com – Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di Kabupaten Ende turun level, dari IV ke III. Sebelumnya pada 9-23 Agustus 2021, Kementerian Dalam Negeri menetapkan PPKM level IV di Kabupaten Ende, bersama tiga kabupaten/kota lainnya di Provinsi NTT
Bupati Ende, Djafar H. Achmad mengapresiasi kerja keras aparat TNI/Polri dan tenaga kesehatan dalam meminimalisir penyebaran Covid-19 di Kabupaten Ende. Tim di lapangan sudah bekerja dengan maksimal.
“Saya sampaikan terima kasih kepada Pak Dandim dan Pak Kapolres yang telah bersinergi dengan tenaga kesehatan dan aparat Satpol PP serta pemerintah desa dan kelurahan selama masa penanganan Covid di level IV,” kata Bupati Djafar dalam penjelasannya kepada media pada Selasa (23/8/2021).
Diakuinya, penanganan pandemi Covid-19 di Kabupaten Ende menunjukkan sinergi antara pemerintah, TNI/Polri, tenaga kesehatan, dan peran serta masyarakat berjalan maksimal.
“Memang ada kritik dari berbagai pihak terkait penyekatan. Tapi pemerintah bekerja untuk menyelamatkan rakyat. Tidak ada pemerintah hadir untuk membodohi rakyatnya,” jelasnya lagi.
Dikatakannya, pembatasan kegiatan masyarakat dimaksudkan untuk meminimalisir penularan Covid-19. Selanjutnya pemerintah akan fokus pada proses vaksinasi dan pemulihan ekonomi.
“Stok vaksin kita aman. untuk vaksin kita ada gerakan 1.000 orang setiap hari. Bersamaan dengan itu, kita fokus di pemulihan ekonomi. Saya sudah minta Pak Sekda, Dinas Sosial dan Perdagangan untuk data warga terdampak. Segera kita bantu. Jadi saya minta rekan-rekan wartawan untuk terus mengedukasi warga agar taat Prokes,” jelas bupati Djafar.
Pada kesempatan yang sama Dandim 1602 Ende, Letkol Inf. Nelson Paedo Marpaung mengakui bahwa mengubah perilaku dan cara pandang masyarakat tidak semudah membalikkan telapak tangan. Butuh edukasi yang berkelanjutan.
Dandim Marpaung menegaskan, penyekatan yang dilakukan aparat tidak hanya di wilayah kota namun juga menyasar desa dan kelurahan. Hal ini dilakukan agar proses deteksi dini pada Orang Tanpa Gejala (OTG) berjalan maksimal.
“Yang kita lakukan 3 T itu bukan hanya di kota. Jika ada kasus kita lakukan tracing hingga ke desa-desa. Sampai tanggal 23 Agustus terdapat 4.632 orang yang lakukan swab. Dari angka itu yang positif ada 88 orang. Ya, hanya dua persen,” paparnya.
“Jadi tujuan kita meminimalisir penularan. Sekali lagi saya tegaskan kalau Covid ini bukan aib. Jadi jangan panik dan terus jaga diri dengan Prokes,” pungkas Dandim Marpaung.