Ende, Ekorantt.com – Yayasan Flores Children Development (FREN) menggandeng 273 mahasiswa dari Sekolah Tinggi Pembangunan Masyarakat (STPM) Santa Ursula Ende dan Dinas Pendudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Ende untuk mempercepat proses pengurusan kartu identitas anak atau KIA.
Pengurusan KIA merupakan salah satu cara Yayasan FREN untuk memenuhi hak-hak anak.
Consultan Childfund Internasional, Thomas Jhon Ire, kepada media pada Senin, (30/8/2021) menjelaskan, Yayasan FREN adalah sebuah lembaga kemanusiaan yang fokus pada pemenuhan hak anak, perlindungan anak, penguatan anak dan orang muda.
Hal itu didukung oleh ChildFund International di Indonesia agar anak dapat tumbuh dan berkembang secara optimal sesuai tahap hidupnya dalam lingkungan masyarakat yang aman.
Jhon Ire menambahkan bahwa program-program FREN dirancang berdasarkan isu anak dan orang muda serta selaras dengan program dan kebijakan pemerintah pusat maupun pemerintah lokal terkait anak. Salah satu isu anak yang sangat menguat di Kabupaten Ende adalah hak sipil anak dan akte kelahiran.
Berdasarkan data SIAK per-31 Oktober 2020, cakupan akte kelahiran di Kabupaten Ende baru mencapai 48,279%. Padahal target pemerintah pusat yang tertuang dalam RPJMN Tahun 2020–2024 cakupan akte kelahiran 95%.
Selain itu akte kelahiran merupakan salah satu klaster kabupaten layak anak yang mana saat ini pemerintah daerah Kabupaten Ende sedang gencar-gencarnya mempersiapkan Ende menjadi kabupaten layak anak (KLA) pada tahun 2023.
Mendukung komitmen KLA di Ende, FREN bersama ChildFund mengintervensi isu akte kelahiran melalui pendekatan program akselerasi pemenuhan akte kelahiran dan membangun sistim pengurusan akte kelahiran di Kabupaten Ende.
“Kita bangga bisa bekerja sama dengan STPM, ini pertanda bahwa lembaga STPM Santa Ursula Ende memiliki keterpanggilan tanggungjawab yang sama akan pentingnya dokumen kependudukan anak. Tentu di desa nanti ada edukasi dan juga sosialisasi,” ujar Jhon Ire.
Direktur Yayasan FREN, Antonius Te, dalam sambutannya saat acara pelepasan mahasiswa KKN tematik STPM St. Ursula Ende menjelaskan, pemenuhan akte kelahiran bukanlah semata menjadi tanggungjawab pemerintah dalam hal ini Dinas Dukcapil dan juga orang tua, melainkan menjadi tanggungjawab bersama semua pihak (stakeholder), sesuai dengan tugas dan fungsinya masing-masing.
Salah satu strategi yang dinilai sangat efektif untuk mempercepat pemenuhan akte kelahiran adalah bekerjasama dengan perguruan tinggi. Saat ini FREN menjalin kerjasama dengan STPM Santa Ursula Ende melalui Program KKN Tematik Pemenuhan Hak Sipil Anak.
“FREN mengapresiasi dan berterima kasih kepada pimpinan STPM dan jajarannya yang telah menyambut baik dalam kerjasama ini dan bahkan menjadikan KKN kali ini adalah KKN tematik pemenuhan hak sipil,” ujar Antonius.
Antonius menilai kerjasama ini membuktikan bahwa STPM memiliki perspektif akta kelahiran sebagai hak anak, bukan sebagai kebutuhan; butuh baru diurus. Tidak mudah bagi STPM memutuskan pelaksanakan KKN dalam situasi pandemi Covid-19.
“Kita percaya tentunya para mahasiswa telah dipersiapkan dan dibekali secara matang agar KKN berjalan lancar sesuai harapan serta terhindari dari risiko-risiko yang muncul akibat Covid-19 baik bagi mahasiswa sendiri, para dosen pembimbing maupun bagi masyarakat di lokasi KKN,” tutur Antonius.
Ketua STPM St. Ursula Ende, Andreas Ngea menjelaskan, program selama masa KKN adalah mendukung percepatan pengurusan akta kelahiran dan adminduk lainya serta memberikan edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya memiliki adminduk.
“Kita juga memberikan informasi dan pendidikan kepada masyarakat, baik tentang politik, sosial dan ekonomi masyarakat agar masyarakat bisa diberdayakan dalam menghadapi era digital saat ini. Tentu saja, target yang kita inginkan dari KKN Tematik ini adalah menghasil sesuatu yang bernilai dan bermnfaat untuk kepentingan banyak orang,”katanya.
Untuk diketahui, lokasi sasaran KKN STPM St. Ursula Ende Tahun 2021 ini tersebar di desa dan kelurahan di empat kecamatan yakni, Kecamatan Nangapanda (10 desa), Kecamatan Ende (10 desa), Kecamatan Ende Timur (2 desa dan 1 kelurahan), dan Kecamatan Ndona (5 desa dan 1 kelurahan).
Jumlah peserta KKN sebanyak 273 orang. KKN berjalan kurang lebih selama satu bulan lebih terhitung dari 30 Agustus sampai 30 September 2021.
Bupati Ende, Djafar Achmad, pada acara pelepasan mahasiswa KKN Tematik STPM St. Ursula Ende mengapresiasi peran Yayasan FREN dan pihak Akademik STPM yang ikut mengambil peran percepatan pengurusan dokumen adminduk di Kabupaten Ende.
“Terimakasih untuk FREN dan STPM, adik-adik mahasiswa semua saya ucapkan selamat bekerja, selamat ber-KKN,” ungkap Bupati Djafar.