Maumere Ekorantt.com – 100 lebih staf manajemen dari berbagai cabang yang mengikuti pelatihan di kantor pusat KSP Kopdit Pintu Air mengunjungi redaksi Ekora NTT di jalan Anggrek, Perumnas, Maumere, pada Jumat (10/9/2021).
Mereka didampingi langsung oleh Sekretaris I, Magdalena Peni Lamak; Wakil General Manager, Fransiska Irmayani Subu; dan staf Sekretariat, Getrudis Lake.
Rombongan tersebut diterima Pemimpin Redaksi Ekora NTT, Lukas Rudolf, bersama sejumlah staf.
Kepada peserta kunjungan, Lukas menyampaikan bahwa Ekora NTT adalah media publik yang merupakan satu dari delapan unit usaha KSP Kopdit Pintu Air.
Ekora NTT sendiri secara resmi terbit pada 1 April 2017. Awalnya media ini terbit dua minggu sekali. Lalu, seiring berjalannya waktu, Ekora NTT terbit tiga kali dalam seminggu.
Namun, sejak pandemi Covid-19 masuk ke Indonesia, Ekora NTT mengalami kendala karena keterbatasan stok kertas. Hal ini mempengaruhi perusahaan, sehingga manajemen memutuskan untuk terbit sekali dalam seminggu.
“Ekora NTT memiliki staf sebanyak 26 orang yang terdiri dari bagian keredaksian, pemasaran dan sirkulasi, administrasi serta staf percetakan,” jelas Lukas.
Menurut Lukas, meskipun Ekora NTT merupakan media lokal, tetapi jangkauan penyebaran koran ini sampai ke beberapa provinsi yang menjadi wilayah kerja KSP Kopdit Pintu Air.
“Di mana ada cabang KSP Kopdit Pintu Air, sudah dapat dipastikan ada Ekora NTT,” katanya.
Ia mengatakan, sesuai namanya yang merupakan akronim dari ‘ekonomi kerakyatan’, suratkabar ini fokus untuk menulis dan menyebarluaskan informasi-informasi ekonomi.
Dengan sudut pandang humanis, kata dia, Ekora NTT berikhtiar memuliakan orang-orang kecil.
Kepada para staf manajemen dari masing-masing kantor cabang KSP Kopdit Pintu Air itu, Lukas berpesan agar setiba di wilayah tugas masing-masing, mereka tetap membangun hubungan dengan para wartawan, baik yang ada di daerah maupun di kantor pusat Ekora NTT di Maumere.
Ia berharap, setiap kegiatan di kantor cabang KSP Kopdit Pintu Air diinformasikan kepada wartawan Ekora NTT agar dipublikasikan.
“Misalnya cerita sukses dari anggota dampingan Pintu Air, penguatan kelompok-kelompok usaha, penyaluran pinjaman dan lain-lain,” pungkasnya.
Aty Kartikawati
