Labuan Bajo, Ekorantt.com – Ahli waris almarhum Nikolaus Nabur, perangkat Desa Wae Sano, Kecamatan Sano Nggoang, Kabupaten Manggarai Barat (Mabar), menerima santunan kematian dari BPJS Ketenagakerjaan senilai Rp 42 juta di Kantor Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (DPMD) setempat, Jumat (10/9/2021).
Kepala DPMD Mabar, Mateus Ngabut mengatakan pemberian santunan itu merupakan bukti bahwa negara melalui BPJS Ketenagakerjaan hadir untuk melindungi semua pekerja.
Dikatakan, santunan yang diterima sudah sesuai ketentuan dan regulasi yang berlaku. Harapannya, bisa digunakan secara baik.
“Saya berharap uang Rp 42 juta ini bisa digunakan dengan baik. Menyelesaikan segala urusan yang berkaitan dengan kematian almarhum,” pinta Kadis Mateus.
Kepala BPJS Ketenagakerjaan Mabar, Ardi Nugraha Harahap, mengatakan bahwa sejak tahun 2019 pihaknya bekerja sama dengan pemerintah setempat agar mendorong semua perangkat desa mengikuti program BPJS Ketengakerjaan.
Menurutnya, BPJS Ketenagakerjaan akan memastikan perlindungan atas program Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) atau Jaminan Kematian (JKM) bagi para pekerja, termasuk perangkat desa.
“Apabila pekerja mengalami kecelakaan dan meninggal dunia saat bertugas atau dalam suatu kegiatan terkait dengan kedinasan, maka ahli waris mendapat santunan kematian senilai 42 juta. Dan itu yang kita lakukan hari ini yakni meyerahkan santunan kepada ahli waris almarhum Nikolaus Nabur,” ujarnya.
Selain santunan kematian terang Ardi, anak ahli waris pekerja berhak mendapatkan beasiswa pendidikan dari sekolah dasar hingga kuliah bagi dua orang anak dengan nilai maksimal Rp 174 juta.
“Jadi memamg banyak manfaat dari program ini. Negara benar-benar hadir untuk melindungi rakyat. Setiap bulan peserta hanya memberikan iuran senilai Rp.10.580,” terangnya.
Marselinda Kolektajita Daisun isteri almarhum Nikolaus Nabur, menyampaikan terima kasih kepada BPJS Ketenagakerjaan dan Pemerintah Kabupaten Mabar melalui DPMPD yang telah bekerja membantu meringankan kesulitan yang dialaminya.
“Uang ini saya gunakan untuk melunasi utang yang kami pinjam selama ini untuk menyelesaikan urusan berkaitan dengan meninggalnya suami saya. Sisanya untuk bangun rumah dan anak sekolah,” katanya.
Sandy Hayon