Maumere, Ekorantt.com – Sebanyak 50 peserta yang berasal dari berbagai instansi dan organisasi non-pemerintah mengikuti Pelatihan Potensi SAR Pertolongan di Permukaan Air (Water Rescue) yang digelar Basarnas di Aula Mardi Wiyata, Maumere.
Kegiatan yang dilaksanakan selama 5 hari terhitung dari tanggal 20-25 Sepember 2021 ini dibuka oleh Bupati Sikka, Fransiskus Roberto Diogo.
Bupati Robi pada pembukaan pelatihan mengapresiasi langkah yang diambil Basarnas Maumere.
“Moment pelatihan ini tepat waktu karena sebentar lagi kita akan memasuki musim hujan dimana dampak ikutannya adalah rawan bencana. Saya apresiasi kepada Basarnas Maumere karena sudah mengantisipasinya lewat pelatihan ini,” ujar Robi.
Ia juga mengharapkan dalam diri peserta harus bangga karena tergolong orang-orang pilihan dan berperan untuk tugas kemanusiaan ini. “Ikuti pelatihan ini sebaik-baiknya dengan penuh rasa tanggung jawab sehingga melahirkan anggota potensi SAR yang terampil dan handal,” tandas Robi.
Ia kembali berharap agar melalui pelatihan ini sinergitas antar potensi SAR bisa terjalin dengan baik.
Kepala Basarnas Maumere, I Putu Sudayana, mengemukakan Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan akan terus berusaha membuat terobosan lewat kebijakan untuk mengadakan pelatihan-pelatihan agar dapat menciptakan anggota potensi SAR yang lebih handal dan ulet.
Putu juga mengakui tantangan yang dihadapi saat ini jumlah personil di Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan sangat terbatas.
“Personil SAR di Indonesia dibandingkan dengan penduduk yang ada 1 berbanding 25 ribu orang sehingga pelatihan potensi SAR akan terus dilaksanakan,” katanya.
Beliau mengajak seluruh peserta pelatihan untuk mengikuti dengan baik tanpa kenal lelah dan disiplin karena anda semua disiapkan untuk membantu Basarnas Maumere.
“Pelaksanaan operasi pencarian dan pertolongan hanya dapat berjalan dengan efektif dan efisien dilakukan anggota potensi SAR handal secara cepat, tepat, aman, terpadu dan terkoordinasi,” tegas Putu.
Ketua Panitia, Karel Roni Ileng, dalam laporannya menyatakan tujuan pelatihan ini agar peserta mampu menjelaskan substansi Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan, mampu mempraktekkan renang dengan gaya bebas, gaya dada maupun gaya gunting.
Kemudian mempraktekkan water trappen, mengaplikasikan cara menggunakan Personal Floating Device (PFD), mampu melakukan teknik pengangkatan perahu karet, mampu melakukan teknik mendayung, memasang dan mengoperasikan motor tempel.
Selain itu, tambah Karel, peserta mampu memberikan pertolongan pertama (first aid) terhadap korban kecelakaan di perairan, mampu mengaplikasikan teknik defend dan teknik release serta mampu melakukan teknik towing dan carry.
Kasubsie Sumber Daya pada Kantor Pencarian dan Pertolongan Kelas B Maumere juga melaporkan instruktur pada pelatihan berasal dari Kantor Pencarian dan Pertolongan Kelas B Maumere sedangkan observer berasal dari Direktorat Bina Potensi Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan.
Yuven Fernandez