Lewoleba, Ekorantt.com – Sesosok mayat laki-laki yang ditemukan tergeletak di Tuak Puken Lema, Kecamatan Nubatukan, Kabupaten Lembata pada Jumat, [29/10/2021], sekitar pukul 12.30 WITA dengan kondisi memperihatinkan.
Baru diketahui, mayat tersebut adalah Thomas Sawu Raring [79], seorang pensiunan guru yang berasal dari Wangatoa, Kelurahan Selandoro, Kecamatan Nubatukan, Kabupaten Lembata.
Kasmirus Kua Atulolon [40], anak kandung korban menceritakan pada hari Selasa, 19 Oktober 2021, korban pergi dari rumah anaknya yang bernama Rofinus Atulolon menuju rumah Mudus Atulolon [anak kelima] di Lamahora.
Pada Rabu, 20 Oktober 2021, sekitar pukul 00.30 WITA, korban berada di rumah anaknya dengan menggunakan celana pendek merah dan tidak memakai baju.
Korban keluar dari rumah anaknya tidak diketahui oleh semua orang yang berada di rumah. Keluarga pun berusaha mencari korban namun tidak ditemukan.
Karena usaha pencarian tidak berujung ditemukan, keluarga pun melaporkan kejadian tersebut di Polres Lembata pada Kamis, 21 Oktober 2021.
Pihak keluarga dan Polres Lembata pun berupaya melakukan pencarian terhadap korban. Namun, lagi-lagi korban tidak ditemukan. Pihak keluarga tidak putus asa hingga pada Jumat, 29 Oktober 2021, pukul 12.30 WITA korban ditemukan oleh anak kandungnya.
Fritz Toon Tukan [42], anggota DPRD Lembata, yang juga merupakan anggota keluarga pun langsung berkoordinasi dengan pihak Polres Lembata untuk mengevakuasi jenasah korban.
Piket Intelkam, Piket Reskrim dan Unit Identifikasi serta Piket SPKT yang dipimpin langsung oleh Kasat Reskrim Polres Lembata Iptu Jhon Blegur mendatangi TKP dan tiba di lokasi pukul 14.40 WITA.
Sementara itu, tim medis RSUD Lewoleba pun tiba di TKP menggunakan ambulance bersama-sama mengevakuasi korban ke RSUD Lewoleba untuk dilakukan pemeriksaan lebih jauh hingga pemandian jenazah lalu di antar ke rumah duka.
Informasi yang diterima oleh pihak keluarga korban, kurang lebih setahun ini korban mengalami gangguan mental. Yang mana sering berpergian dari rumah sampai lupa jalan pulang. Pihak keluarga pun menerima kematian korban sebagai musibah.
Yurgo Purab