Mbay, Ekorantt.com – Tim Kajian Bandara Surabaya II Mbay PT LAPI ITB memprediksi pelayanan penerbangan wilayah Kabupaten Nagekeo terjadi pada 2024 mendatang. Proyeksi ini berdasarkan hasil kajian akhir Bandara Surabaya II Mbay yang dilaporkan secara virtual pada Senin, [6/12/2021].
Laporan Akhir Kajian Bandara Surabaya II Mbay oleh PT LAPI ITB yang difasilitasi Bappelitbangda Nagekeo dan dibuka oleh Wakil Bupati Marianus Waja dari ruang VIP Kantor Bupati Nagekeo ini diikuti oleh Perwakilan Kementerian Perhubungan RI, Dishub Pemprov NTT, Bupati Nagekeo, Kepala Kantor Pertanian Nagekeo, BPS Nagekeo, Camat Aesesa, Kepala Desa Tonggurambang serta beberapa stakeholder terkait.
Dalam laporan itu, tim kajian melaporkan setidaknya ada 4 [empat] kontes yakni preface, profile analysis serta summary. Pada kontes analysis terdapat tiga item yakni proyeksi pergerakan, perhitungan kebutuhan fasilitas serta tahapan pengembangan Bandara Surabaya II Mbay.
Tim Kajian ITB menyebutkan pada item proyeksi pergerakan penumpang berdasarkan proyeksi yang telah mereka kaji, Bandara Surabaya II Mbay akan melayani 67.330 penumpang di tahun pertama [2024] pada skenario moderat.
Pihaknya disebut telah menyiapkan tiga skenario proyeksi, mulai dari skenario dasar [pesimis], skenario moderat dan skenario optimis. Namun, untuk kebutuhan perencanaan fasilitas, baik sisi darat maupun sisi udara tim kajian menggunakan proyeksi skenario moderat sebagai dasar.
“Kami juga menyiapkan tiga tahap pengembangan bandara, mulai dari pengembangan tahap satu, tahap dua sampai pada tahap ultimate,” kata tim kaji ITB.
Sementara pada proyeksi pergerakan pesawat, tahun pertama 2024 Bandara Surabaya II Mbay diprediksi melayani 3.503 pesawat. Akan terus meningkat sampai mampu melayani 7.350 pergerakan pesawat pada akhir tahap ultimate [diprediksi 2048].
“Sebagai informasi, proyeksi pergerakan kargo menjadi input dalam perhitungan kebutuhan [dimensi] terminal kargo,” terang tim kaji.
Kebutuhan Urgen
Wakil Bupati Nagekeo Marianus Waja sebelumnya mengatakan bahwa bandara merupakan kebutuhan yang urgen untuk kepentingan peningkatan ekonomi daerah.
Ia berkata, aksesbilitas udara sangat penting dibangun baik untuk kepentingan pariwisata Nagekeo dan Flores pada umumnya maupun untuk kepentingan berinvestasi.
Dengan demikian, pembangunan bandara sangat dibutuhkan agar pariwisata dapat berkembang. Begitupun akan memudahkan mobilitas baik orang maupun barang.
“Mbay di tengah-tengah pulau Flores agar akses ketahanan, pergerakan ekonomi serta penanganan bencana menjadi efektif jika Bandara Surabaya II Mbay dapat terbangun di tahun 2022,” ujar Marianus.
Ia menerangkan, kerjasama Pemda Nagekeo dengan ITB dalam proses pengkajian untuk dua kepentingan yakni sebagai acuan penyusuan rencana induk Bandara Surabaya II Mbay dan untuk mendapatkan penetapan lokasi [penlok] oleh Menteri Perhubungan.
“Kami sampaikan bahwa Pemda Nagekeo secara terbuka menerima seluruh masukan dari stakeholder dalam kajian ini untuk mempercepat proses pembangunan bandara,” kata Wabup Marianus.
Ian Bala