Kupang, Ekorantt.com – Organisasi Pemuda Katolik Komisariat Daerah (Komda) NTT mengunjungi rumah duka Almarhum Astrid Manafe (30) dan bayinya Lael Maccabe (1) korban pembunuhan di Wali Kota, Kota Kupang, Rabu (8/12/2021) malam.
Ketua Pemuda Katolik Komda NTT Agustinus Payong Boli yang hadir secara langsung di rumah Alm. Astrid menyampaikan turut berbelasungkawa kepada keluarga korban.
“Kami Pemuda Katolik datang ke rumah duka untuk menyampaikan turut berduka cita. Semoga kedua korban Astrid dan Lael bisa tenang di surga,” kata Agustinus yang juga Wakil Bupati Kabupaten Flores Timur.
Selain memberikan ucapan duka, Agustinus berjanji secara kelembagaan Organisasi Pemuda Katolik juga memberikan bantuan pendampingan hukum bagi keluarga korban.
Melalui Wakil Ketua Bidang Hukum dan HAM, Organisasi Pemuda Katolik [PK] NTT akan mengirim pengacara aktif Marselinus Manek mendampingi keluarga korban dalam rangka perjuangan kebenaran dan keadilan hukum.
Menurut Agus Boli, kasus pembunuhan terhadap Astrid dan bayinya Lael, masuk dalam kategori pelanggaran kemanusiaan. Ia pun meminta keluarga korban agar tidak pernah berhenti memperjuangkan ini sehingga bisa menjadi pelajaran bagi yang lain.
“Kami memandang kasus pembunuhan ini adalah kejahatan kemanusiaan luar biasa, maka kami pandang harus ada pendampingan hukum. Kami akan mengutus pengacara untuk mendampingi proses hukum,” ujar Agustinus.
“Kami mendesak penyidik kepolisian menerapkan UU 26 Tahun 2000 tentang pelanggaran HAM berat. Kami akan bersurat secara resmi kepada Polda NTT memberikan pandangan-pandangan hukum,” tambah Agustinus.
Kunjungan Organisasi Pemuda Katolik Komda NTT disambut baik oleh keluarga Alm. Astrid. Jek Manafe kakak kandung korban Astrid Manafe yang mewakili keluarga menyampaikan limpah terima kasih atas kunjungan dan ucapan duka dari PK.
“Kami sangat hormati, kami keluarga merasa diangkat. Tentunya kami sangat berterima kasih kepada seluruh PK,” kata Jek.
“Kami sudah jatuh dan diinjak injak terus oleh orang-orang yang mencintai ketidakadilan,” tutur dia.
Menurut Jek, kehadiran Organisasi Pemuda Katolik NTT menggambarkan bahwa masih banyak orang mencintai keadilan. Sebab itu, ia berterima kasih karena sudah mendukung keluarganya.
“Kami percaya polisi untuk menuntaskan kasus ini. Kalau tidak akan menimbulkan kekecewaan,” ujarnya.