Mbay, Ekorantt.com – Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Nagekeo, Ndona Andreas Corsini menyebutkan masih tersisa 53 titik blank spot atau tempat yang belum tersentuh sinyal komunikasi di seluruh wilayah Nagekeo.
Jumlah itu berdasarkan usulan Kominfo Nagekeo kepada pemerintah pusat agar masyarakat dapat mengakses informasi secara baik.
Demikian diungkapkan Andreas kepada wartawan pada sela-sela launching Base Transceiver Station (BTS) 4G atau stasiun pemancar jaringan telekomunikasi oleh BAKTI Kemkominfo RI di Dusun Malasera, Desa Nataute, Kecamatan Nangaroro, Nagekeo pada Senin, [20/12/2021] secara virtual.
“Dari 54 titik yang kita usulkan tapi baru satu di Malasera yang diresmikan. Diharapkan ke depan bisa ada bantuan 53 titik yang tersebar di tujuh kecamatan. Kalau itu dibangun seluruh masyarakat Nagekeo sudah bisa menikmati informasi dan komunikasi melalui jaringan,” ujar Andreas.
Ia menyebutkan Nagekeo mendapatkan satu pemancar telekomunikasi meski wilayah itu tidak tergolong daerah tertinggal.
Menurut Andreas, meski bukan daerah tertinggal, akses internet memang sangat dibutuhkan seiring beralihnya cara komunikasi dengan pesatnya perkembangan teknologi. Sebab, banyak masyarakat terutama kaum milenial di Nagekeo membutuhkan akses internet untuk kepentingan usaha ekonomi kreatif.
“Bantuan ini terutama daerah tertinggal, dan Nagekeo yang bukan kabupaten tertinggal maka saya berpendapat terbalik. Justru bantuan jaringan harus lebih banyak ke sini [Nagekeo] karena sudah masuk masyarakat informasi bukan masyarakat agraris,” tutur Andreas.
Ia kembali meminta perhatian pemerintah pusat agar sisa titik blank spot yang diusulkan dapat terealisasi pada tahun 2022 mendatang.
“Jadi masyarakat di titik-titik blank spot itu sedianya bisa merelakan lahannya untuk dibangun tower pemancar jaringan. Karena nantinya untuk kebutuhan masyarakat itu sendiri juga,” ucap Andreas.
Armada Promosi Budaya dan Pariwisata
Menteri Komunikasi dan Informatika [Menkominfo] Johnny Gerard Plate menyatakan ditengah era transformasi digital dan seiring dengan arus ketat perkembang zaman, internet masih menjadi armada yang penting dalam rangka digitalisasi yang mendukung giat produktivitas masyarakat.
Dengan internet, masyarakat bisa mempromosikan budaya dan destinasi pariwisata hingga memasarkan produk ekonomi kreatif petani dan peternak dengan jangkauan wilayah nasional, wilayah regional bahkan wilayah internasional.
Menteri Johnny mengatakan pada masa pandemi Covid-19 dimana aktivitas dan moblitas masyarakat terbatas, internet menjadi medium atau sarana yang dapat melaksanakan berbagai aktifitas seperti pendidikan jarak jauh [PPJ] dan dapat membantu pelayanan kesehatan jarak jauh [telemedicina].
“Dengan realitas tersebut sebagai prasyarat untuk mendapatkan konetivitas internet yang tangguh dan dapat diandalkan, dibutuhkan pembangunan infrastruktur digital yang akselerasi di seluruh Indonesia. Kemkominfo menyumbangkan infrasturktur konektivitas yang menjangkau hingga ke pelosok terutama di wilayah 3 T [terdepan, terluar dan tertinggal] untuk menuntaskan kesenjangan digital di Indonesia,” kata Menteri Johnny dalam sambutan secara virtual.
Ia menyebutkan, saat ini terdapat 156 BTS dari BAKTI Kominfo di NTT demi mendorong perluasan jangkauan konektivitas maka BTS akan terus diperbanyak melalui perencana pembangunan 421 desa BTS di NTT pada tahun 2022.
Menteri Johnny mengharapkan, ke-16 BTS yang tersebar di 16 kabupaten di NTT yang diresmikan pada hari ini dapat berguna bagi masyarakat untuk meningkatkan produktivitas ekonomi masyarakat di wilayah pelosok di NTT.
Untuk diketahui, 16 lokasi BTS 4G yang diresmikan Menteri Johnny ialah Desa Nataute di Kabupaten Nagekeo, Desa Toe Kabupaten Manggarai, Desa Ngaru Kanoru Kabupaten Sumba Timur, Desa Patiala Desa di Sumba Bara, Desa Nuba Atalojo-Lembata, Desa Nuapin-TTS dan Desa Faifua Kabupaten Rote Ndao serta Desa Watu Waja Kabupaten Manggarai Barat.
Kemudian, Desa Ondorea Barat Kabupaten Ende, Desa Letkole Kabupaten Kupang, Desa Pantai Liman Utiuh Tuan Kabupaten Kupang, Desa Taman Mataru-Alor, Desa Kolorae Sabu Raijua, Desa Satar Lenda-Manggarai Timur, Desa Nonotbata-TTU dan Desa Kahale-SBD serta terakhir adalah Desa Lenang Selatan-Sumba Tengah.
Ian Bala