Maumere, Ekorantt.com – Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Sikka pada sektor perikanan pada tahun 2021 mencapai Rp1,3 miliar. Nilai tersebut lebih kecil dari target PAD sebesar Rp2,3 miliar lebih.
Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Sikka, Paulus Hilarius Bangkur yang dikonfirmasi pada Senin (20/12/2021) mengatakan bahwa tidak tercapainya target PAD ini karena pabrik es di Alok, Nangahale, dan Paga mengalami kerusakan beberapa kali.
“Yang sekarang rusak permanen adalah pabrik es Alok,” ujar Bangkur.
Sesungguhnya, kata Bangkur, potensi perikanan tangkap di Kabupaten Sikka sangat menjanjikan, tersebar di Laut Flores dan Laut Sawu.
Menukil data Dinas Perikanan Kabupaten Sikka tahun 2019, produksi ikan laut di Kabupaten Sikka mencapai 19.287,3 ton. Selain dijual di Sikka, produksi perikanan juga dijual ke beberapa kabupaten di Flores.
“Potensi perikanan tangkap seperti ikan pelagis besar ikan tuna dan ikan cakalang. Ikan pelagis kecil seperti ikan selar dan layang serta ikan demersal seperti kerapu. Di samping itu juga ada potensi penangkapan untuk gurita,” urai Bangkur.
Pada tahun 2021, jelas Bangkur, pihaknya mengintervensi dana berupa bantuan kapal Fiberglass 3GT sebanyak empat unit, bantuan kapal Fiberglass 1GT sebanyak delapan unit, bantuan sampan Fiberglass 5,5 meter dilengkapi mesin dan alat tangkap sebanyak delapan unit. Sumber anggarannya dari Dana Alokasi Khusus (DAK).
Selain itu, ada juga bantuan kapal Fiberglass 10 GT lengkap sebanyak saru unit dan sampan Fiberglass 5,5 meter dilengkapi mesin dan alat tangkap sebanyak 16 unit. Dananya bersumber dari Dana Insentif Daerah (DID).