Dukung Program Green City, Ketua Yapertif dan KMK St. Martinus Ende Ikut Aksi Tanam Pohon di Mbay

Mbay, Ekorantt.com – Ketua Yayasan Perguruan Tinggi Universitas Flores [Yapertif] Laurentius Gadi Djou turut mengikuti kegiatan sosial penanaman pohon di Kelurahan Danga, Kecamatan Aesesa, Kabupaten Nagekeo pada Selasa, [27/12/2021].

Aksi sosial itu sebagai bentuk dukungan Yapertif terhadap program Pemerintah Kelurahan Danga mengenai kota hijau [green city].

Sebelumnya, Laurantius yang akrab disapa Lory itu membawa materi saat seminar yang digelar oleh Komunitas Mahasiswa Katolik St. Martinus Ende di Aula Kantor Lurah Danga.

Seminar dengan tema ‘Gerakan Sadar Lingkungan Menuju Kota Hijau’ itu juga dihadiri Dekan Fakultas Pertanian Unflor Sri Wahyuni serta Moderator Komunitas Mahasiswa Katolik [KMK] Aurelius Fredimento yang dipercayakan sebagai pemateri.

Usai seminar, mereka bersama-sama melakukan penanaman anak mangga arumanis di kompleks SDI Paudo.

Ketua Panitia Pelaksana Pengabdian Masyarakat KMK Paulina Marieta menerangkan aksi penanaman pohon tersebut sebagai bentuk kepedulian mahasiswa terkait isu pemanasan global yang saat ini sedang melanda dunia, termasuk di wilayah Nagekeo.

“Sebagai seorang generasi muda kita jangan hanya berbicara tetapi harus melakukan aksi nyata. Orang muda harus menjadi motor penggerak utama dalam aksi nyata. Mahasiswa semakin sadar dan mencintai lingkungan,” ujar Marieta.

Selain itu, kata dia, aksi sosial tersebut juga salah satu bentuk untuk mendorong masyarakat agar semakin peduli dan terus mencintai lingkungannya.

“Harapan besar semoga kegiatan ini mampu memberikan manfaat bagi masyarakat dalam membangkitkan rasa cinta dan perhatian terhadap lingkungan,” tutur Marieta.

Marieta menyebutkan aksi penanaman pohon di wilayah Kelurahan Danga itu melibatkan 89 mahasiswa dari berbagai daerah dari tanggal 23 hingga 29 Desember 2021.

Adapun kegiatan lain dalam pengabdian masyarakat itu ialah bakti sosial perangi sampah plastik di wilayah Danga, koor malam Natal di Gereja Centrum, seminar serta penanaman pohon di sejumlah wilayah fasilitas publik di Danga.

Tentang KMK St. Martinus

Moderator Komunitas Mahasiswa Katolik [KMK] St. Martinus Ende Aurelius Fredimento menuturkan komunitas tersebut dibentuk pada tahun 2019 dengan tujuan mengumpulkan mahasiswa dari berbagai etnis, suku dan daerah di tanah air.

Spirit utama ialah ingin menjadikan komunitas sebagai wadah pelatihan dan pemberdayaan bagi mahasiswa dalam banyak aspek. Namun, penekanan ialah pada Katolik yang keluar dari dalam diri, yang mempunyai misi membantu banyak orang.

Fredimento menerangkan pemilihan nama Santo Martinus karena sprit ketokohan sang Panglima Tentara Romawi. Dalam kisah hidupnya, Santo Martinus yang dengan status quo begitu tinggi rela berkorban menyobek bagian jubah yang mahal dan membungkus seorang miskin yang dijumpai di jalan.

Peserta KMK St Martinus Ende sedang menanam pohon di wilayah Kelurahan Danga-Nagekeo [Foto : Copy Right]
“Berdasarkan spirit ini, kami sebagai pendamping mempunyai satu cita-cita melalui komunitas ini saya bisa mendidik, jika setelah tamat dan menjadi sarjana bisa berguna bagi orang lain di tengah kehidupan masyarakat,” kata Fredimento.

Dosen Unflor ini menjelaskan komunitas tersebut mendapat banyak dukungan secara internal oleh seluruh umat Paroki Puurere-Ende. Sebab, komunitas bertujuan ialah bekerja, bekerja dan bekerja.

Komunitas ini, lanjut Fredimento, bersifat independen tidak terikat dengan lembaga manapun. Orentasi komunitas ialah pembentukan integritas dari karakter sehingga para mahasiswa militan secara internal hingga hidup di tengah masyarakat.

“Jadi spirit Kekatolikan itu tidak hilang, bahkan menjadi roh utama sebagai penggerak setiap kegiatan,” tutur dia.

Dalam program kerja KMK St. Martinus, terang Fredimento, salah satu ialah spirit untuk menekan risiko-risiko yang terjadi pada masyarakat seperti aksi gerakan penyelamatan lingkungan hidup baik mengenai sampah maupun penanaman pohon.

“Kegiatan pertama di Maumere juga gerakan yang sama ialah menanam pohon. Lalu kami lakukan ini di Mbay dan rencana tahun berikut di pelosok Manggarai Timur,” kata Fredimento.

Kolaborasi Menuju Kota Hijau

Lurah Danga Yohanes Lado mengatakan gerakan menuju kota hijau [green city] ialah salah satu upaya kerja kolaborasi para pihak [pentaheliks] termasuk komunitas-komunitas dan perguruan tinggi.

Kehadiran KMK St. Martinus Ende dan Ketua Yapertif Laurentius Gadi Djou adalah salah satu bentuk dukungan dan spirit terhadap masyarakat Kelurahan Danga-Nagekeo dalam gerakan bersama pada bidang lingkungan hidup.

Lurah Danga Yohanes Lado sedang memimpin mahasiswa dalam kegiatan penanaman pohon di Danga [Foto : Copy Right]
Mengenai lingkungan, kata Yohanes, merupakan isu ‘seksi’ yang seringkali dibahas setiap negara pada setiap momentum demi menekan pemanasan global serta bencana luar biasa.

“Problem di dunia belakangan ini ada dua yakni Covid-19 dan pemanasan global. Isu penanaman pohon [lingkungan] di NTT tidak seksi tapi seksi di dunia. Ini problem besar yang seharusnya pola pikir atau mindset diubah,” tegas Yohanes diawal seminar tentang lingkungan itu di Aula Kantor Lurah Danga, Senin [27/12/2021].

Ia berharap dukungan komunitas dan Lembaga Perguruan Tinggi Universitas Flores tehadap program pemerintah di Nagekeo sebagai contoh dalam kegiatan-kegiatan sosial masyarakat bagi lembaga-lembaga lain dalam upaya menyelamat lingkungan.

Ian Bala

spot_img
TERKINI
BACA JUGA