Larantuka, Ekorantt.com – Bupati Flores Timur, Antonius H. Gege Hadjon melantik dan mengambil sumpah para kepala desa se-daratan Pulau Adonara di aula Taman Baca SDK Hinga, Kecamatan Kelubagolit, Adonara, Selasa, 4 Januari 2022.
Bupati Anton dalam sambutannya mengajak para kepala desa untuk berlomba membangun desanya masing-masing.
Bupati Anton juga berharap para kepala desa mampu mengangkat derajat kesejahteraan masyarakat dan keluar dari lilitan kemiskinan.
“Saya mengajak para kepala desa yang baru saja dilantik untuk membawa hati yang baik membangun desa, membangun Flotim. Dua tugas pokok yang harus diperhatikan secara serius adalah menekan angka kemiskinan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” tandasnya.
Panasnya tensi gelanggang Pilkades pada beberapa waktu lalu, kata Anton Hadjon, bisa saja menimbulkan gesekan-gesekan yang terjadi di tengah masyarakat. Ia pun meminta segenap kepala desa yang terpilih untuk mampu menjadi sosok yang menyatukan.
“Saya imbau para kepala desa harus mampu menjahit kembali robekan-robekan yang sempat terjadi. Ikat semua kekuatan yang ada di desa. Kaum perempuan, lembaga adat desa, hingga para kader posyandu,” ucapnya.
Ia juga mengingatkan para kepala desa agar menggunakan dana desa dengan sebaik-baiknya berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Dana desa menurutnya wajib dimanfaatkan semaksimal mungkin untuk menyentuh kebutuhan masyarakat, seperti mencegah masalah stunting, meningkatkan produktivitas pertanian, kelautan dan perikanan, serta semua persoalan yang ada demi peningkatan taraf hidup masyarakat yakni semakin sejahtera.
Keharmonisan hubungan antara kepala desa dan BPD juga menjadi poin penegasan dalam sambutan politisi PDI Perjuangan ini. Di samping itu, Bupati Anton juga mengarahkan agar para Kepala Desa mampu menghindari sikap otoriter dalam melakukan restrukturisasi aparat pemerintah desa.
“Kalau ada hal baik dari kepala desa sebelumnya, lanjutkan. Jangan contohi hal-hal buruk. Dengan demikian kepala desa sanggup menuntaskan misi luhur membawa desa keluar dari ketertinggalan, kemiskinan, dan kemelaratan,” tutup Anton Hadjon.
Yurgo Purab