Larantuka, Ekorantt.com – Sejumlah anggota kelompok tani asal Desa Balaweling II, Kecamatan Solor Barat, Kabupaten Flores Timur (Flotim) menahan lima truk yang memuat pupuk organik untuk program pengembangan tanaman kelor di desa tersebut pada Kamis (13/1/2022), sekitar pukul 20.45 Wita.
Aksi itu merupakan bagian dari protes terhadap Dirjen Perkebunan yang sampai saat ini belum membayar bibit kelor yang sudah disiapkan oleh anggota kelompok tani tersebut.
“Benar adanya penahanan lima truk yang memuat pupuk untuk program penanaman kelor di Desa Balaweling,” kata Kadis perkebunan dan Peternakan Kabupaten Flores Timur, Sebas Sina Kleden.
Menurut Kleden, aksi itu dipimpin oleh Robert Ledor, orang yang diminta Dirjen Perkebunan untuk menyediakan bibit kelor.
Ia mengatakan, keterlambatan pembayaran karena proyek pembibitan kelor gagal lelang.
Padahal, masyarakat telah menyiapkan 250.000 bibit kelor di tiga titik, yakni dua titik di Kecamatan Solor Barat dan satu titik di Kecamatan Demon Pagong.
Ia menjelaskan, pupuk yang datang merupakan paket lain yang sudah lelang di Dirjen Perkebunan.
Sejumlah 125 ton pupuk organik yang sempat ditahan tersebut adalah pupuk granul (POG) MS-Muji Syukur yang di Produksi oleh CV. Mitra Agro Sentosa Jombang, Jawa Timur.
Pupuk organik tersebut sudah didroping di Solor Barat setelah diadakan komunikasi lanjutkan dengan Kadis Perkebunan dan Peternakan Kabupaten Flores Timur bersama Dirjen Urusan Tanaman Perkebunan.
Kelompok penyedia bibit tanaman kelor menyatakan bahwa pupuk bisa dibongkar dengan catatan BAST (Berita Acara Serah Terima) ditahan dan ditandatangani oleh Kadis Perkebunan dan Peternakan selaku tim teknis pemeriksa SK dari Kementrian sampai adanya kejelasan pembayaran bibit tanaman kelor.
Sementara Dirjen Perkebunan berjanji akan secepatnya melakukan lelang pembibitan kelor dan pembayaran akan dilakukan pada 22 Januari 2022.
Yurgo Purab