Maumere, Ekorantt.com – Hujan deras mengguyur wilayah Kabupaten Sikka, Rabu (19/1/2022). Akibatnya, sejumlah anak sungai di ruas jalan yang menghubungkan Kecamatan Paga dengan Kecamatan Tanawawo meluap.
Aktivitas warga pun terhambat karena arus transportasi yang menghubungkan beberapa desa di Tanawawo macet.
“Kondisi ini terjadi lantaran ketiadaan jembatan di sejumlah anak sungai. Agar bisa melewati derasnya arus banjir, kami harus mengeluarkan uang sebesar Rp10.000, untuk membayar jasa pemuda yang menyeberangkan kendaraan dengan cara memikul kendaraan roda melintasi arus sungai,” ujar Nong Noldi, warga Desa Loker kepada Ekora NTT.
Belum sampai lima menit kendaraannya diseberangkan oleh sejumlah pemuda setempat
Saat dihubungi melalui sambungan seluler, Camat Tanawawo, Yoris Da Cunha mengatakan, wilayah Kecamatan Tanawawo merupakan salah satu kecamatan yang rawan akan bencana banjir dan juga tanah longsor.
“Setiap tahun kami harus menunggu berjam-jam jika terjadi banjir. Lantaran tidak adanya jembatan. Tahun lalu ada jalan dan jembatan yang putus dan hingga kini belum dibangun kembali secara permanen,” kata Yoris.
Yoris bilang, warga terpaksa membuat jembatan darurat agar bisa dilalui saat kondisi normal. Dan saat musim hujan seperti sekarang warga sepuluh desa di Tanawawo pasti terisolir.
Camat Yoris berharap, pemerintah Kabupaten bisa membangun jembatan di sejumlah aliran anak sungai agar warga dan arus transportasi tidak terganggu meski pada musim hujan.