Warga Terdampak Desak Pemerintah Segera Bangun Waduk Mbay di Lambo

Mbay, Ekorantt.com – Mayoritas warga terdampak pembangunan Waduk Mbay di Lambo yakni dari wilayah Ndora, Lambo dan Rendu menggelar demonstrasi di Mbay pada Rabu (19/01/2022).

Mereka mendesak pemerintah agar segera melaksanakan proses pembangunan Waduk Mbay yang berlokasi di Lowose. Aksi mereka diterima oleh Wakil Bupati Nagekeo Marianus Waja didampingi Asisten 1 Drs. Imanuel Ndun dan Kepala Bagian Administrasi Pemerintah Oskar Sina.

Adapun pernyataan sikap dan tuntutan masyarakat Ndora, Lambo dan Rendu dalam aksi demo percepatan pembangunan proyek strategis nasional (PSN) tersebut yakni ;

Pertama, Forum Masyarakat Adat (FMA) dari ketiga komuitas (Lambo, Ndora dan Rendu) adalah komunítas masyarakat adat yang sejak awal mendukung pemerintah dan tetap mendukung penuh pembangunan Waduk Mbay/Lambo di lokus yang telah ditetapkan oleh Bapak Gubernur NTT.

Kedua, Forum Masyarakat Adat menuntut pemerintah dan semua pihak terkait untut segera mempercepat proses pembayaran kompensasi kepada masyarakat terdampak sesuai dengan haknya masing-masing yang terpetakan dalam peta bidang Waduk Mbay/Lambo.

Ketiga, Forum Masyarakat Adat mengecam keras dan menolak campur tangan pihak luar dalam hal ini Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN) yang tidak berkepentingan dengan pembangunan PSN ini di wilayah tiga komunitas masyarakat adat dimaksud.

Keempat, Forum Masyarakat Adat hanya berkepentingan dengan pemerintah dan unsur terkait yang berkewenangan mengatur dan menata agar Labolewa, Ulupulu dan kehidupan kami masyarakat di tiga wilayah Desa Rendubutowe untuk keluar dari isolasi kemiskinan dan ketertinggalan, agar hidup menjadi lebih baik dan sejahtera melalui PSN Waduk Mbay/Lambo.

Kelima, Forum Masyarakat Adat memberikan ultimatum tegas kepada Organisasi Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN) untuk segera keluar dari wilayah tiga komunitas adat dimaksud. Karena kehadiran organisasi AMAN tidak dibutuhkan oleh kami masyarakat adat dan tidak bermanfaat dalam urusan PSN Waduk Maby/Lambo.

Keenam, Forum Masyarakat Adat mengutuk keras tindakan aksi buka baju oleh sebagian kelompok mama-mama di Desa Rendubutowe, karena sangat merusak citra martabat dan harga diri kaum perampuan pada umumnya dan bertolak belakang dengan nilai-nilai budaya ketiga komunitas adat khususnya dan Nagekeo pada umumnya.

Ketujuh, Forum Masyarakat Adat menuntut kepada pemerintah dan pihak terkait untuk konsisten dengan dengan tahapan proses yang telah berjalan. Dan Forum Masyarakat Adat konsisten dengan semua point-point tuntutan dan peryataan sikap yang pernah disampaikan oleh ketiga komunitas adat pada saat tahapan sosialisasi pelaksanaan fisik di wilayah kecamatan masing-masing.

Kedelapan, Forum Masyarakat Adat meminta aparat keamanan (Polri) untuk mengawal dan menjaga keamanan masyarakat di wilayah tiga desa selama proses pembangunan Waduk Mbay/Lambo.

Kesembilan, Forum Masyarakat Adat dengan tegas mempertanyakan dasar laporan pelapor perihal penggelapan tanah terhadap 82 orang masyarakat Labolewa, dan meminta Bapak Kapolres Nagekeo untuk memfasilitasi mempertemukan antara Forum Masyarakat Adat beserta 82 orang terlapor dengan pihak pelapor agar ada bentuk penyelesaian dan berkepastian hukum.

Untuk diketahui, pembangunan Waduk Mbay di Lambo akan dilaksanakan bertahap. Saat ini sedang pada tahap peningkatan akses jalan masuk menuju ke Lowose dan ke wilayah Desa Rendubutowe.

Begitupula proses pembayaran ganti rugi lahan terdampak kini sedang diproses.

Ian Bala 

spot_img
TERKINI
BACA JUGA