Labuan Bajo, Ekorantt.com – Stefanus Gandi Institute bersama Parennial Institute menggelar seminar di SMAK St. Yohanes Paulus II Labuan Bajo, Jumat ( 28/1/2022).
Kegiatan ini sebagai akhir dari serangkaian kegiatan roadshow literasi jurnalistik, kewirausahaan dan digital di era disrubsi yang diselenggarakan di beberapa daerah di Pulau Flores.
“Kegiatan dimulai sejak tanggal 15 Januari 2022 dan Labuan Bajo merupakan agenda terakhir. Bukan dilewatkan tetapi karena agenda kegiatan sangat padat. Maka kami bersepakat untuk mengadakan hari ini diujung rangakaian kegiatan kami,” ujar Stefan saat sambutan pembuka.
Stefan mengaku, antusias dari lembaga-lembaga yang sudah pernah mereka dikunjungi sangat luar biasa.
“Mungkin ini kegiatan yang pertama kali dilakuan oleh oleh lembaga-lembaga, sehingga sambutan dari lembaga-lembaga yang kami kunjungi itu sangat luar biasa”, ungkap pengusaha mudah asal Manggarai Barat itu.
Menurutnya, belajar kewirausahaan sejak dini sangat penting untuk menanamkan mentalitas berwirausaha di masa depan.
“Tentunya individu-individu yang telah dilatih sejak dini menjadi aset utama untuk menumbuhkan produktifitas dan kemandirian pada anak-anak ketika mereka masuk di usia dewasa,” katanya.
Sementara itu, Sekretaris Eksekutif, Parennial Institute, Mantovanny M. Tapung, menjelaskan, saat ini pemerintah sedang mencanangkan bonus demografi pada tahun 2030. Maka harus dipersiapkan dari sekarang.
Persiapan itu beber Tapung, terutama membangun karakter anak-anak agar lebih baik ke depan.
“Maka diperlukan kerja keras semua pihak, sumber daya dikerakan, dan melibatkan banyak orang,” ujarnya.
Manto berujar, pihaknya menyelenggarakan kegiatan tersebut di 14 tempat, khusunya di sekolah menengah maupun universitas di daratan Pulau Flores.
“Kami berharap kegiatan road show menjadi pemantik bagi orang lain yang ingin melakukan kegiatan yang sama,” pintanya.
Romo Preses SMAK Seminari St. Yohanes Paulus II, RD. Emil Sarimas, Pr menyampaikan terima kasih atas kunjungan dari Stefanus Gandi ( SG ) Institute dan Paranneal Institute.
“Mewakili kepala Sekolah Menengah Atas Katolik ( SMAK ) Seminari St. Yohanes Paulus II saya ucapkan terima kasih atas kegiatan yang berharga ini,” ujar Romo Emil.
Romo Emil menjelaskan sejak tahun 2018 Seminari St. Yohanes Paulus II sudah melaksanakan pendidikan calon Imamnya dan kekhususan menerima calon siswi yang bergabung dalam proses pendidikan seminari.
Dikatakannya, keputusan tersebut memang menimbulkan pro-kontra. Namun atas dasar pertimbangan bahwa dari data 90 persen proses pendidikan di seminari itu tidak menjadi Imam, hanya 10 persen saja yang berhasil.
“Maka secara tidak lansung gereja sudah mempersiapkan misionaris-misionaris awam,” jelasnya.
Romo Emil berharap dengan kegiatan tersebut para calon imam dan juga para siswi SMAK St. Yohanes Paulus II Labuan Bajo memberikan dampak positif ke depan.
Sandy Hayon