Kisah Tres, Hidup 27 Tahun Bersama Opa-oma di Panti Jompo Waipare

Maumere, Ekorantt.com – Hidup selama 27 tahun bersama orang-orang lanjut usia memang bukan hal yang mudah. Sebab, mereka merupakan kelompok orang-orang rentan yang harus sabar dan tabah dalam penanganannya.

Tersiana Mala Dara (54) termasuk orang tabah yang hari-harinya mengurus para lansia sejak 1995. Ia sebagai pengasuh opa-oma di Panti Jompo Padu Wau Waipare-Maumere, Kabupaten Sikka, NTT.

Orang-orang biasa memanggilnya Tres. Ia asal Sabu, Kabupaten Sabu Raijua.

Tres berkisah sejak kecil ia tidak membayangkan akan mengabdi menjadi pengasuh para lansia. Mulanya Tres hanya bercita-cita menjadi guru atau pendeta, tetapi kehendak jalan hidupnya lain.

“Waktu itu mendaftar diri di SPG tetapi gugur karena persyaratan tinggi badan. Tinggi badan saya hanya 145 centimeter. Tidak memenuhi persyaratan,” ujar Tres, tersenyum.

Akhirnya, ia memutuskan memilih Sekolah Menengah Pekerjaan Sosial (SMPS) Nusa Putra Kupang tahun 1990. Kemudian ia mengikuti Diklat Pekerja Sosial Masyarakat (PSM) Satgassos.

Pada Oktober 1991, Tres bekerja sebagai Pekerja Sosial Masyarakat  Satuan Tugas Sosial (PSM-STS) di Desa Hikong, Kecamatan Talibura, Kabupaten Sikka.

Selanjutnya tahun 1994 ia mengikuti orientasi CPNS di Kupang. Setelah itu kembali lagi ke Hikong-Talibura sebagai pekerja sosial kecamatan.

“Tapi karena waktu itu mengantongi ijazah pekerja sosial maka dipindahkan lagi dari Hikong ke Panti Jompo Waipare milik Dinas Sosial Provinsi NTT pada tahun 1995,” kisah Tres.

Terharu Doa Lansia

Selama bertugas di Panti Jompo Waipare, Tres mengenang kisah kasih bersama 54 lansia yang berasal dari Kabupaten Flotim, Kabupaten Lembata, Kabupaten Ende dan Kabupaten Sikka.

Selama 27 tahun, Tres merajut kasih bersama para lansia, sukacita yang selalu mewarnai seluruh hidupnya. Ibu yang biasa disapa ‘Shaloom’ ini mengaku hanya dengan senyuman dan ngobrol bersama dapat membuat para lansia terobati.

“Saya menikmati rutinitas selama 27 tahun bersama para lansia. Mereka saya anggap sebagai mama kandung saya sendiri,” ujarnya.

Para lansia di Panti Padu Wau Waipare sedang mengikuti terapi konseling yang dipimpin Tres dan pekerja panti (Foto : dok panti)

“Yang mengharukan ketika para pekerja di panti sakit, para lansia mengadakan novena khusus untuk kesembuhan,” kata Tres, lantas menyebutkan hal tersebut yang menjadi terharu sepanjang hidupnya.

Setiap hari, Tres harus duduk berjam-jam mendengar curhat dan cerita opa-oma walau ia merasa membosankan. Bahkan pernah sekali ia sampai mengantuk. Tapi ia tetap setia melayani.

“Memang tidak semudah membalik telapak tangan, semua harus berjalan berlahan dan tetap tabah, tidak lupa berdoa,” ujar Tres.

Aktivitas Panti

Tres menyatakan berdoa ialah salah satu rutinitas setiap hari di panti itu. Sebab, berdoa sebagai ungkapan syukur kepada Tuhan agar segala aktivitas di panti diberkati.

Ibu dua anak ini mengatakan, setiap hari pukul 06.00 WITA waktunya berdoa sebelum kegiatan bimbingan dan terapi, olahraga, kerja bakti, keterampilan, dan rekreasi.

Kemudian, pukul 12.00 WITA doa Angelus, setelah itu makan dan istirahat siang. Pukul 15.00 WITA doa Kerahiman dan pukul 18.00  makan malam. Waktu tidur para lansia mulai pukul 21.00 WITA.

“Pada setiap hari Senin pukul 08.30 diadakan terapi konseling,” tambah alumni Sekolah Tinggi Kesejahteraan Sosial Bandung itu.

Di Panti, Tres merincikan satu kamar dengan tempat tidur masing-masing. Perempuan dan laki-laki masing-masing satu wisma. “Kalau suami istri satu kamar tapi beda tempat tidur,” tambah Tres.

Terkait makan dan minum untuk para lansia, jelas Tres, berdasarkan menu makanan dari Dinas Kesehatan Provinsi NTT.  Seharian ia bertugas mengawas aktivitas lansia yang dijalankan sesuai jadwal yang ditetapkan panti.

Salah seorang penghuni panti, Maria Nona (80) asal Lio Utara, Kabupaten Ende berkisah hidup di Panti Padu Wau menyenangkan. Terlebih para pendamping seperti Tres yang melayani mereka dengan tulus seperti melayani ibu kandungnya.

“Kalau kami sakit datang dan pijit-pijit dan tak lupa mendoakan kami agar cepat sembuh,” ungkap Oma Maria kepada Ekorantt.com.

Yuven Fernandez

spot_img
spot_img
TERKINI
BACA JUGA