Labuan Bajo, Ekorantt.com – Kolaborasi pentahelix bersama seluruh unsur pemangku kepentingan mendukung Labuan Bajo agar siap menyambut penyelenggaraan KTT G20. Kolaborasi terus dimaksimalkan mulai dari pemerintah lintas kementerian dan lembaga di pusat maupun daerah, para pelaku bisnis, akademisi, komunitas, hingga media.
Hal ini mengemuka dalam kegiatan “Ngobrol Bareng Media” yang diselenggarakan BPOLBF pada Kamis, 10 Februari 2022.
BPOLBF hadir sebagai respresentasi pemerintah pusat di daerah, mengorkestrasikan seluruh kepentingan dalam membangun pariwisata Labuan Bajo dan demi menjawab arahan pusat, pengembangan pariwisata yang berkelanjutan dan berdaya saing yang diharapkan dapat menggerakkan perekonomian daerah sesuai dengan misi dan arahan Presiden Joko Widodo.
G20 sebagai gong dari seluruh proses pembangunan yang sudah selesai dan masih terus berjalan dan diharapkan selesai pada tahun 2024 dan arahan pusat dapat tercapai.
Untuk diketahui, Tahun 2021-2022 merupakan momentum di mana Indonesia dipercayakan menjadi tuan rumah penyelenggaraan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20. Forum kerja sama multilateral yang melibatkan 19 negara utama dan Uni Eropa (EU) yang memiliki kelas pendapatan menengah hingga tinggi, negara berkembang hingga negara maju.
Selain Bali yang menjadi pusat penyelenggaraan KTT G20, penyelenggaraan side event selama presidensi G20 akan dilaksanakan di beberapa lokasi di Indonesia, yaitu di sekitar 19 kota dan 5 diantaranya adalah Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) yaitu Danau Toba di Sumatera Utara; Borobudur, Magelang di Jawa Tengah; Mandalika di Nusa Tenggara Barat; Labuan Bajo di Nusa Tenggara Timur; dan Likupang di Sulawesi Utara.
Terpilihnya Labuan Bajo sebagai salah satu side event penyelenggaraan G20, menjadi momentum yang tepat seiring dengan cita-cita dan harapan Indonesia untuk kembali pulih bersama, tangguh bersama, dan membangun pariwisata berkelanjutan khususnya bagi Labuan Bajo, dengan mendorong isu penting seputar produktivitas, resiliensi, dan keberlanjutan, kemitraan, penciptaan lingkungan yang kondusif bagi pembangunan yang berkelanjutan, inklusif dan hijau termasuk melalui pengembangan ekonomi digital, pemberdayaan perempuan dan pemuda.
Sejak tahun 2019, wajah kota Labuan Bajo perlahan dipercantik, dipoles, dan didandani dengan menghadirkan berbagai fasilitas publik yang diharapkan dapat memberi ruang bagi masyarakat dan juga wisatawan untuk dapat menikmati pesona kota Labuan Bajo dari sisi arsitektur dan budaya, serta kreatifitas yang menjadi salah satu pendorong lahirnya ide kreatif masyarakat.