Larantuka, Ekorantt.com – Akses jalan yang menghubungkan antara Adonara Tengah dan Adonara Barat di Kabupaten Flores Timur terancam putus akibat banjir saat hujan deras mengguyur wilayah itu, Sabtu (12/02/2021).
Guru SMA Negeri I Adonara Tengah Tomas Arakian saat melintasi jalur itu menerangkan warga kesulitan melewati jalan karena banjir membelah badan jalan yang telah rusak akibat longsor pada Mei 2021.
Bahkan, seorang pengendara yang nekat menyeberangi jalur itu nyaris terbawa banjir. Untungnya dia bisa diselamatkan oleh warga lain yang berada di area tersebut.
Akses jalan yang rusak itu, kata dia, sangat mengganggu keselamatan pengguna jalan serta mengancam perputaran ekonomi di kedua wilayah itu.
“Saya khawatir kalau orang baru yang melintasi jalan ini kemungkinan besar terperosok ke dalam jurang, karena dia tidak tahu bahwa ada jurang akibat longsor,” ujarnya.
Raimundus Boli Pehan Anggota DPRD Flotim saat dihubungi pada Kamis, (17/02/2022) mengatakan telah mendesak Pemerintah Kabupaten Flotim dan Pemprov NTT untuk segera memperbaiki jalan tersebut.
Bukan hanya itu, ia juga meminta agar usulan kerusakan infrastruktur pasca bencana segera dialokasikan di luar dari dana stimulan lima miliar lebih.
Menanggapi itu, Wakil Bupati Flotim Agustinus Payong Boli menyampaikan bahwa rusaknya badan jalan dan jembatan penghubung di ruas utama Waiwadan-Lite-Waiwerang sedang dalam proses persiapan pengerjaan sejak dua minggu lalu.
Pemerintah daerah masih menunggu kesiapan alat berat dari PT Bumi Indah yang sedang mengerjakan ruas jalan provinsi Baniona-Waiwerang.
Agustinus menyampaikan bahwa ruas jalan dan jembatan di jalur ini rusak serius sejak Badai Seroja pada April 2021 lalu dan sangat mengganggu mobilisasi transportasi wilayah Adonara Barat, Adonara Tengah, dan Adonara Timur.
Akibat dari itu, pemerintah tingkat bawah dari 13 desa yang dipimpin Camat Adonara Tengah Asterius Soge telah menemuinya dan bupati untuk menyampaikan aspirasi atas persoalan itu.
Selanjutnya aspirasi tersebut ditindaklanjuti oleh BPBD dan Dinas Pekerjaan Umum mulai dari pengukuran lapangan dan membuat RAB senilai Rp1,7 miliar untuk pengerjaan urukan pilihan pemadatan jalan di area Wato Ose wilayah Horowura menuju Waiwerang.
Setelah itu, dilanjutkan dengan hotmix jalan dan pembangunan jembatan dengan dana BNPB sebesar Rp35 miliar melalui Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) NTT.
Sedangkan usulan lain masih menunggu untuk ruas jalan dan jembatan Waiwadan-Lite-Waiwerang dan Waiwadan-Danibao-Nimun Danibao. Kemudian ruas jalan Waiwadan-Lite-Waiwerang belum dikerjakan karena menunggu alat berat dari PT Bumi Indah.
Ia menyatakan dana untuk urpil dan normalisasi kali dan pelebaran jalan di ruas ini sebesar Rp1,7 miliar dari BPBD kategori bencana. Hotmix dan bangunan jembatan sedang di-asesmen BNPB di Jakarta.
“Kita baru dapat Rp35 miliar lewat BPJN,” kata dia.
Sementara dana lain akan menyusul untuk ruas jalan Waiwadan-Lite-Waiwerang, Waiwadan-Nimun Danibao dan beberapa ruas jalan lainnya di Adonara.
“Saya sendiri yang menandatangani proposal usulan perbaikan di November 2021 kemarin,” ujar Agus Boli.
Eman Mawar