Ende, Ekorantt.com – Hujan deras yang melanda Kabupaten Ende pada Senin (21/02/2022) dini hari mengakibatkan tembok penahan tanah di Dusun Brai Wawo I, Desa Borokanda, Kecamatan Ende Utara, Kabupaten Ende runtuh.
Akibatnya lima rumah warga yang berada di sekitar tembok penahan tanah ikut teramcam roboh. Dibutuhkan penanganan serius dari pemerintah dan DPRD.
Kepala Desa Borokanda, H. Alta Ibrahim meminta pemerintah dan DPRD segera membantu masyarakat. Hal buruk sewaktu-waktu akan terjadi bila tak ada penanganan serius.
“Hujan dari malam sampai pagi mengakibatkan tembok penahan tanah roboh dan mengancam lima rumah warga. Mau tangani pakai dana desa tetapi sudah tidak bisa lagi. Ada regulasi baru pemotongan 8 persen dana desa untuk ketahanan pangan dan kehewanan. Sisanya sudah dialokasikan untuk pembangunan tembok penahan abrasi pantai dan pembangunan satu unit rumah layak huni,” kata Alta Ibrahim.
“Kita berharap Pemkab Ende dan wakil rakyat bisa membantu masyarakat,” sambungnya.
Sementara Anggota DPRD Ende, Yulius Cesar Nonga mengatakan, kondisi yang dihadapi masyarakat butuh perhatian dan penanganan serius dari pemerintah.
“Sebagai wakil rakyat, kita akan menyampaikan ke pemerintah melalui instansi terkait untuk membangun kembali tembok penahan tanah,” ujar Cesar Nonga.
“Pagi tadi saya mendapat laporan dari masyarakat terkait longsornya tembok penahan tanah. Saya langsung ke lokasi melihat langsung apa yang disampaikan masyarakat,” tambahnya.
Secara pribadi, kata Cesar Nonga, dirinya memberikan bantuan semen untuk penanganan darurat.
“Kita akan lihat apakah masih anggaran masih memungkinkan untuk membantu masyarakat, atau meminta pemerintah melalui BPBD untuk melakukan penanganan,” jelas Yulius Cesar Nonga.
Pantauan Ekora NTT, terlihat tembok penahan tanah sepanjang 12 meter di depan rumah warga runtuh. Tiga parabola dan kios milik warga juga ikut roboh. Warga menangani secara darurat menggunakan karung berisi pasir demi mengantisipasi terjadi longsor susulan.