Borong, Ekroantt.com – Saban hari, sejak belasan tahun lalu, AS (45) dan adiknya MJ (43) hanya berdiam di dalam rumah. Mereka tidak bisa lagi ke kebun untuk bekerja.
Kedua warga Kampung Lemo, Desa Mokel, Kecamatan Kota Komba Utara, Kabupaten Manggarai Timur ini menderita sakit. AS mengalami gangguan jiwa sejak 2004 dan MJ mulai menderita stroke pada tahun yang sama.
Beberapa tahun kemudian, suami mereka memilih pergi. Beruntung, AS dan MJ punya anak.
AS punya tiga anak laki-laki. Yang tertua ialah VN (28), yang kini menjadi tulang punggung keluarga. Sedangkan MJ punya satu anak laki-laki yang sejak beberapa tahun lalu juga meninggalkan ibunya itu dan lebih memilih merantau ke Kalimantan.
AS dan MJ tinggal serumah dengan VN. Mereka tinggal di rumah berukuran sekitar 4×5 meter. Di dalam rumah berdinding papan kayu yang kondisinya sudah reyot itu, mereka tidur beralaskan tikar dan karung-karung bekas.
VN mengaku sangat sedih melihat kondisi ibu dan bibinya itu. Kendati demikian, ia tidak bisa berbuat banyak selain memberi makan dan minum seadanya untuk mereka.
“Saya tidak mampu membawa mama dan mama kecil (bibi) untuk berobat ke rumah sakit karena saya tidak punya uang,” tuturnya.
“Pak hati saya sangat sedih untuk menceritakan kondisi mereka berdua. Ini sudah menjadi beban dan kenyataan hidup saya. Saya hanya bisa berdoa semoga Tuhan bisa menyembuhkan penyakit mereka berdua,” tambahnya.
VN berharap ada perhatian, baik dari pemerintah maupun pihak lain agar ibu dan bibinya bisa berobat dan mendapat bantuan lain.
Mul/Rosis Adir