Umat KBG Maria Ratu Kontas Bersihkan Sampah di Drainase Jalan Wairklau-Maumere

Maumere, Ekorantt.com – Umat Kelompok Basis Gerejani (KBG) Maria Ratu Kontas Lingkungan St. Rafael, Paroki Spiritu Santo Misir-Keuskupan Maumere mengadakan aksi pembersihan drainase di depan Mes Pengadilan Agama Maumere, Jalan Wairklau Maumere, Sabtu (19/3/2022) pagi.

Seperti disaksikan Ekora NTT, hujan lebat tidak menyurutkan semangat mereka mengeluarkan sampah plastik dari drainase yang tergenang air yang berwarna hitam pekat.

“Drainase ini sejak dulu tidak pernah diperbaiki. Masyarakat depan drainase setiap hari selalu menghirup udara yang tidak sedap dari saluran drainase atau got ini. Tidak ada pembuangan sehingga air terus tergenang,” kata Engel, salah seorang warga setempat.

Fasilitator Katekese KBG Maria Ratu Kontas Oni menyatakan, kegiatan peduli lingkungan ini dilakukan sebagai aksi nyata dari hasil pertemuan II Katekese Umat Prapaskah 2022 bertajuk Duc in Altum: Panggilan Untuk Bertindak.

“Pada akhir pertemuan ke-2 dan sebagai rencana tindak lanjut maka peserta katekese memutuskan untuk melaksanakan kegiatan pembersihan di drainase depan Mes Pengadilan Agama Maumere. Jadi bukan sekadar teori tetapi diimplementasikan dalam karya nyata,” ujar Oni.

iklan

Sementara itu, Ketua Lingkungan Santo Rafael Yakobus Kasi yang ikut serta dalam kegiatan ini mengapresiasi aksi nyata dari umat KBG Maria Ratu Kontas ini.

Kobus mengingatkan umat menjaga kebersihan di KBG masing-masing dari sampah-sampah plastik.

Hal ini disampaikan Kobus lantaran dirinya melihat sampah plastik berserakan di sepanjang jalan raya juga di drainase dan menjadi pemandangan yang buruk dipandang mata dan bisa menimbulkan penyakit.

“Pada musim hujan seperti ini umat diminta untuk tidak membuang sampah sembarangan. Tetapi mulai dari rumah, sampah itu sudah harus dipilah organik dan anorganik. Juga harus ada perubahan mindset bahwa sampah itu bukan hal yang kotor tetapi bernilai ekonomis dengan menjualnya di Bank Sampah,” jelas pensiunan Kantor Pengadilan Negeri Maumere ini.

Selain itu, Kobus mengajak semua warga kota Maumere supaya mengurangi ketergantungan kita pada penggunaan plastik secara berlebihan.

“Misalnya, dalam pertemuan-pertemuan, mari kita biasakan membawa botol isi ulang. Bungkusan-bungkusan yang biasanya menggunakan tas plastik dapat dialihkan ke daun pisang atau anyaman kelapa karena sampah plastik butuh waktu 100 tahun untuk dapat terurai oleh tanah,” katanya.

spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
TERKINI
BACA JUGA