Kupang, Ekorantt.com – Badan Meteorologi dan Geofisika (BMKG) wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT) menggelar Sekolah Lapang Cuaca Nelayan (SLCN) bagi 30 nelayan di Kota Kupang pada Rabu, (30/03/2022).
Kegiatan itu dalam rangka meningkatkan keselamatan bagi para nelayan saat melaut serta upaya menambah hasil tangkapan mereka.
Kepala Stasiun Meteorologi Maritim Internal Kupang, Moh. Syaiful Hadi menuturkan kegiatan SLCN diselenggarakan dengan konsep sekolah lapang untuk memberikan informasi dalam pemanfaatan produk informasi cuaca dan iklim laut BMKG.
“Tujuan untuk memberikan pengetahuan terkait layanan informasi cuaca dan iklim maritim dari BMKG dan informasi terkait prakiraan lokasi ikan (PPDPI) yang berasal dari Kementerian Kelautan dan Perikanan,” ungkap Hadi kepada Ekorantt.com pada sela-sela kegiatan persiapan penyelenggaraan SLCN di Aula BMKG NTT pada Selasa, (29/03) siang.
Hadi menuturkan profesi nelayan menyumbang devisa negara terbesar kedua di Indonesia. Melalui Jargon SLCN yakni ‘Nelayan Aman, Hasil Tangkapan Melimpah’ SLCN akan terus dilakukan secara periodik oleh BMKG pusat melalui BMGK wilayah dalam rangka meningkatkan keselamatan nelayan serta meningkatkan hasil tangkapan mereka.
“Pelaksanaan SLCN untuk masyarakat nelayan di NTT dilakukan sejak tahun 2018. Pada tahun 2021 lalu, kita lakukan di Kabupaten Lembata. Tahun ini kita selenggarakan bagi masyarakat nelayan di Kota Kupang,” tutur Hadi.
Hadi menjelaskan menghadapi perubahan iklim global diharapkan melalui SLCN ini dapat meningkat kewaspadaan bencana laut bagi nelayan dan hasil tangkapannya lebih meningkat.
“Jadi nelayan tidak lagi mencari ikan melainkan menangkap ikan,” sambung dia.
Kegiatan SLCN oleh BMKG NTTitu mendapat aspresiasi dari Komunitas Nelayan Angsa Laut Kelurahan Oesapa Kota Kupang.
Ketua Komunitas Nelayan Angsa Laut Oesapa Moehamad Mansur Doke mengatakan SLCN yang diselenggarakan oleh BMKG NTT sangat bermanfaat untuk masyarakat nelayan tangkap dalam hal pemahaman tentang cuaca.
“Materi yang diberikan kepada nelayan agar mengenal gambar gelombang yakni gelombang rendah, sedang dan tinggi. Materi ini sangat bermanfaat untuk memahami keadaan cuaca laut sehingga nelayan bisa mencari ikan dengan aman,” tutur Mansur yang merupakan Alumnus SLCN angkatan tahun 2019 lalu.
“Melalui pemahaman cuaca yang diberikan BMKG melalui SLCN nelayan-nelayan bisa melaut dengan selamat. Keluarga yang kami tinggalkan di rumah untuk melaut juga tidak khawatir akan keselamatan kami,” tutur Mansur.