Ende, Ekorantt.com – Kantor Camat Ende Utara di Kabupaten Ende merupakan bangunan peninggalan Belanda yang hingga saat ini masih kokoh berdiri.
Meski demikian, bangunan yang terletak tepat di sebelah timur lapangan Pancasila Ende itu dinilai sudah tak layak dipakai untuk kantor pelayanan publik.
Keluhan ini muncul saat kunjungan kerja Pansus DPRD Ende terhadap LKPJ bupati Ende tahun 2021 yang dipimpin Ketua Pansus Sabrin Indradewa di Kantor Camat Ende Utara pada Selasa (5/4/2022).
“Kantor ini kalau saat hujan maka dalam ruangan sudah tergenang air. Dari kelurahan dan desa sudah mengusulkan untuk pembangunan kantor baru. Kami minta bapak dan ibu dewan untuk bisa perjuangkan,” ujar Sekretaris Camat Ende Utara, Samsul Bachri Suwety.
Anggota Pansus Chairul Anwar yang juga ketua DPD PKS Kabupaten Ende kepada Ekora NTT mengatakan sudah saatnya pemerintah membangun kantor baru untuk efektivitas pelayanan publik.
“Bangunan ini masuk sebagai cagar budaya sehingga untuk kantor kita minta pemerintah segera mencari lokasi baru agar pelayanan lebih maksimal,” ujar Chairu Anwar.
Sementara itu, Megi Sigasare, Ketua Fraksi Golkar DPRD Ende yang juga anggota Komisi II DPRD Ende di hadapan camat Ende utara, lurah, dan para Kades se-Kecamatan Ende Utara menekankan bahwa pembangunan kantor baru akan dibahas dan menjadi prioritas dalam pembahasan badan anggaran DPRD.
“Di pansus ini ada enam orang anggota Banggar. Kita akan bahas bersama dan sekiranya dapat dijawab,” ujar Megi
Senada, ketua Pansus LKPJ Sabrin Indradewa mengatakan, pihaknya akan berkomunikasi dengan pemerintah terkait usulan pembangunan Kantor Camat Ende utara yang baru.
“Ini menjadi kebutuhan prioritas. Kita akan diskusikan secara serius dengan pemerintah,” ungkap Sabrin.
Pantauan Ekora NTT, beberapa plafon di atap gedung rusak parah. Sebagian dinding tembok pun terkelupas. Saat musim hujan, air menggenangi ruangan kantor karena tidak ada saluran drainase.