Mbay, Ekorantt.com – Kekayaan daerah sudah selayaknya kita lestarikan dari waktu ke waktu. Di tengah kemajuan teknologi serta pengaruh busana yang diciptakan ala fesyen jalanan, busana daerah mestinya ditonjolkan sejak dini.
Seperti terlihat pada Gebyar Literasi SD se-wilayah Kecamatan Nangaroro, diwarnai dengan penampilan busana adat Nagekeo, baik oleh anak-anak dan para guru maupun tim juri.
Gebyar literasi yang diselenggarakan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Nagekeo dari tingkat gugus dan tingkat kecamatan memberi kesan tersendiri terhadap anak-anak.
Bertepatan dengan Hari Kartini yang menjadi momentum spesial bagi seluruh perempuan Indonesia, siswi-siswi nampak ceria pada sela-sela perlombaan yang dilaksanakan di Aula SDK Lena di Desa Pagomogo pada Kamis (21/04/2022).
Olgan (11), Ave (11), Yuti (10), Natasya (11) serta beberapa kerabatnya begitu semangat dan senang berpose dengan balutan busana daerah. Aura wajah serta senyuman ceria yang dilontarkan dari mereka seakan bebas saat memakai pakian daerah.
“Kami senang hari ini pak,” teriak mereka di hadapan kamera Ekorantt.com.
Ketua Panitia Yohanes Tola mengatakan penampilan busana adat bertujuan untuk membentuk karakter siswa yang perlu ditanam sejak dini. Busana daerah adalah bagian dari jati diri bangsa yang sudah diwarikan secara turun temurun di tiap-tiap daerah.
“Budaya (berpakaian adat) kita yang turut membentuk karakter dan jati diri bangsa yang dapat mempertahan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya,” ujar Yohanes.
Untuk diketahui, Gebyar Literasi diisi dengan perlombahan baca puisi dan menulis cerpen. Dua jenis lomba itu sebagai implementasi dari mata pelajaran Bahasa Indonesia.
Adapun lima gugus yang ikut dalam lomba tingkat Kecamatan Nangaroro.
Sedangkan peserta lomba adalah siswa-siswi SD yang meraih juara 1 dan 2 tingkat gugus dengan rincian lomba baca puisi kelas 1-3 sebanyak 2 dari setiap gugus dan lomba menulis cerpen kelas 4-6 berjumlah 2 orang tiap-tiap gugus.