Lewoleba, Ekorantt.com – Jajaran komite dan manajemen Kopdit Pintu Air cabang Lewoleba-Kabupaten Lembata mengadakan sosialisasi Pola dan Kebijakan Baru Tahun Buku 2022 kepada para ketua komite di ruang rapat cabang Lewoleba, Sabtu (23/4/2022).
Ketua komite Rosa Dalima mengatakan, materi poljak ini wajib diketahui para ketua komite kerena sesuai hasil rapat evaluasi semester dua Tahun Buku 2021 di kantor pusat bahwa pola dan kebijakan ini akan disahkan pada RAT TB XXVI bulan Mei mendatang.
”Mulai Tahun Buku 2022, kita akan terapkan indikator berbasis kinerja mulai dari kelompok sebagai ujung tombak. Karena itu hari ini bersama tim kantor pusat, Wakil Ketua Tiga Bidang Humas dan Promosi Vincensius Deo dan Sekretaris 2 Agustinus Nong menjelaskan kepada kita semua,” ungkap Rosa Dalima.
Dia menggambarkan, selama ini kelompok yang ada kurang diberdayakan oleh ketua kelompok sehingga kesadaran anggota dalam hidup berkoperasi sangat rendah, bahkan anggota tidak paham hak dan kewajiban ketika sudah bergabung.
Rosa Dalima berharap setelah disahkan, poljak ini akan menjadi pedoman dalam kerja sama memberdayakan anggota selaku pemilik lembaga.
Agus Nong dalam penjelasan menguraikan, pola kebijakan berbasis kinerja untuk para ketua kelompok di bidang organisasi mengacu pada 4 indikator yakni pertumbuhan anggota baru, pelepasan pinjaman, pendapatan bunga, dan anggota aktif setiap bulan di kelompok masing-masing.
”Selama ini kita ajak orang masuk anggota lalu biarkan anggota tidak kita dampingi. Mulai tahun ini kelompok jadi ujung tombak pemberdayaan berbasis kinerja mengacu pada 4 indikator itu. Semua indikator akan diberikan tunjangan kinerja sebagai penghargaan terhadap orang yang telah bekerja dengan maksimal,” tandas Agus.
Kerena itu, kata Agus, jumlah anggota yang ada selama ini bisa dihitung kembali dan apabila ada kelompok yang bergerak di tempat, makan akan dievaluasi dan bisa digabung atau ketua kelompok yang tidak aktif diganti dan lembaga akan memberikan tunjangan pokok dan tunjangan kinerja berdasarkan kriteria pencapaian indikator tersebut.
Wakil Ketua 3 Bidang Humas dan Promosi Vincensius Deo memberikan langkah dan strategi para ketua kelompok agar menggunakan pendekatan sosial kemasyarakatan terhadap para tokoh yang berpengaruh di basis itu.
“Kalau mereka sudah yakin dan apa yang mereka omong pasti masyarakat ikut. Jika kamu abaikan maka kita kesulitan ajak masyarakat gabung ke Kopdit kita,” tegas Vincen.
Data yang dihimpun dari manajer cabang Lewoleba, Khatarina N Sarilita Aeng menyebutkan, posisi Maret 2022 pinjaman yang beredar Rp15 M, simpanan Rp10,2 M dan anggota 5177.
“Cabang ini diresmikan tahun 2016 tetapi pertumbuhan anggota baru lamban sehingga dengan poljak berbasis kinerja mulai dari kelompok ujung tombak pasti cabang kelas E ini bisa naik kelas,” terang Sari.
Ketua kelompok Waikomo, Fransiskus Sen Tuken dan Maria Bos, ketua kelompok Hadakewa mengakui, mereka bersedia jadi relawan di kelompok tanpa dibekali pengetahuan praktis tentang Kopdit Pintu Air sehingga mereka punya keterbatasan wawasan tentang Pintu Air.
”Kami apresiasi dengan poljak ini tetapi kami harus diberikan kurdas atau diklat yang lengkap tentang Kopdit Pintu Air, setelah itu kami teken surat pernyataan komitmen dan kukuhkan dengan SK dan job description. Kami siap kerja maksimal jika pusat fokus kelompok jadi ujung tombak,” tegas Frans, ASN di Dinas PPO Lembata.
Hal senada diakui Maria Bos bahwa dirinya orang baru jadi relawan di kelompok Hadakewa kerena sebelumnya dia pengurus di koperasi lain.
“Saya orang baru tapi mau gabung dan siap jadi relawan kerena saya bandingkan dengan yang lain, Pintu Air itu koperasi sejati dan utamakan kemanusiaan dan kekeluargaan. Jadi tolong bekali kami sebelum poljak diberlakukan,” pinta Maria.
