Mbay, Ekorantt.com – Komunitas UMKM Nagekeo Bangkit menjadi salah satu peserta dalam Pameran UMKM dan Pertunjukan Tari 29 Jam yang diselenggarakan oleh DPD Asosiasi Seniman Tari Indonesia (ASETI) NTT.
Pameran UMKM dan Pertunjukan Tari 29 Jam yang berpusat di Waterfront City Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat itu dilaksanakan mulai 8 Mei 2022 hingga 11 Mei 2022.
Ketua Komunitas UMKM Nagekeo Bangkit Ening Sunga menyebut, sebanyak 40 jenis produk lokal asal Nagekeo yang dipamer, baik kuliner maupun kerajinan tangan.
“Jadi ada souvenir dari kami juga. Total ada 40 jenis produk lokal yang kami bawa,” kata Ening kepada wartawan di Labuan Bajo, Senin malam.
Kehadiran Komunitas UMKM Nagekeo Bangkit dalam pameran itu yaitu untuk memperkenalkan produk-produk lokal Nagekeo. Mereka ingin mengangkat kembali produk lokal dan kekhasan daerah yang sudah diwariskan oleh leluhur.
Ening berjanji, komunitas itu akan terus berkomitmen untuk mengangkat produk lokal dengan mengikuti event-event dengan tetap memproduksi pangan lokal hasil alam dari Nagekeo.
Komitmen komunitas dijamin dengan terbentuknya kelompok arisan dalam rangka membangun rumah produksi produk lokal di Nagekeo.
“Kami ingin memperkenalkan produk lokal Nagekeo tidak hanya di wilayah NTT, bahkan ke tingkat nasional maupun ke luar negeri agar tetap eksis,” kata dia.
Ketua DPD ASETI NTT Andi Tenri mengatakan pertunjukan tari itu dilakukan untuk meraih rekor Lembaga Prestasi Indonesia-Dunia (LEPRID) yakni Rekor Menari 29 Jam, 4 Menit, 22 Detik. Selain itu, sebanyak 180 UMKM yang hadir tengah diupayakan untuk meraih Rekor Pameran Produk UMKM Terbanyak.
Selain bertujuan untuk meraih rekor, pertunjukan seni tari dan pameran tersebut menjadi ajang promosi produk UMKM dan menghibur para tamu yang berkunjung ke Labuan Bajo.
“Ini daerah pariwisata. Jadi berikan aksi bahwa kita mendukung G20 dengan memeriahkan kota ini. Kita menghibur tamu, ini lagi ramai tamu datang, lalu produk UMKM bisa terkenal, kita semua naik kelas kan,” katanya, dilansir ANTARA.