Maumere, Ekorantt.com – Ahmad Zabadi, Deputi Perkoperasian meminta KSP Kopdit Pintu Air untuk membuat holding sekunder KSP Kopdit Pintu Air.
Permintaan Ahmad disampaikannya dalam sambutan Pembukaan RAT ke-XXVI Tahun Buku 2021 di Aula Sumur Yakob, Rotat, Desa Lodogahar, Kecamatan Nita, Jumat (20/5/2022).
“Ketika Pak Jano mengakhiri tugasnya sebagai Ketua KSP Kopdit Pintu Air, dengan kepercayaan seluruh anggota primer yang lain menjadi Ketua Koperasi Sekunder Pintu Air,” katanya.
Selanjutnya, Ahmad mempertanyakan, bagaimana kemudian mengikatnya supaya ini membentuk suatu holding?
Ahamd bilang, PT sudah jelas dengan modal datang dari masing-masing yang memegang saham, tetapi perlu diingat, koperasi juga mengenal itu dengan penyertaan modal.
Misalnya, lanjut Ahmad, Kopdit Pintu Air memberikan penyertaan modal pada masing-masing koperasi yang dibentuknya.
“Lebih dari itu, keanggotaannya mengikat, lebih dari itu historinya mengikat bahwa kami adalah bagian dari keluarga besar KSP Kopdit Pintu Air, sehingga ke depan akan lahir konglomerasi dalam badan hukum koperasi,” pungkas Ahmad.
Ahmad lebih jauh merasa yakin, bahwa ini lebih sesuai dengan semangat konstitusi atau semangat Pasal 33 ayat 1 UUD 1945.
Tidak hanya itu, Ahmad sangat menyayangkan karena kadang banyak orang tidak percaya dengan koperasi karena spin off-nya berbadan hukum lain.
“Saya ingin ke depan, konglomerasi ekonomi di Indonesia tidak lagi dikuasai oleh oligarki,” tandasnya.
Dikatakannya demikian karena pengalaman kelangkaan minyak goreng yang baru saja melanda Indonesia menunjukkan betapa buruknya sistim kekuasaan ekonomi di Indonesia.
“Harga minyak goreng ditentukan pihak luar yang tidak punya kebun kelapa sawit,” ungkapnya.
Elisabet Maria Dato