Ende, Ekorantt.com – Meski tidak masuk dalam rundown acara protokol kepresidenan dan panitia BPIP, Presiden Joko Widodo dan Ibu Negara Iriana Jokowi menyempatkan diri untuk mengunjungi Serambi Soekarno.
Usai memimpin apel Hari Lahir Pancasila 1 Juni 2022 di Lapangan Pancasila Ende, Presiden Jokowi menyapa ribuan warga yang ikut menyaksikan pelaksanaan Barlah Pancasila di sepanjang Jalan Soekarno Ende.
Beberapa saat kemudian, mobil RI 1 diarahkan masuk kompleks Gereja Katedral untuk menyambangi Serambi Soekarno.
Di tempat sejarah tersebut, Presiden diterima Uskup Agung Ende Mgr. Vinsensius Sensi Potokota, Pr dan Pater Yosep Seran, SVD.
Serambi Soekarno merupakan situs bangunan sejarah yang terletak di Biara Santo Yosef Katedral Ende yang didirikan untuk mengenang perjuangan dan persahabatan Bung Karno dengan para tokoh misionaris SVD terutama Pater Geradus Huijtink, SVD dan Pater Johannes Bouma, SVD pada masa-masa pembuangan Bung Karno di Ende pada 1934-1938.
Dikutip dari Endekab.go.id, Pemrakarsa Serambi Soekarno, Almarhum Pater Henri Daros SVD menjelaskan bahwa semangat juang Bung Karno dan ikatan emosionalnya dengan para misionaris SVD yang kemudian menjadi sahabatnya seperti Pater Geradus Huijtink SVD, Pater Dr. Joanes Bouma, SVD, Bruder Lambertus, SVD dan Bruder Cherubim, SVD selama masa pengasingan di Ende inilah yang melatar belakangi dibangunnya Serambi Soekarno di Biara St. Yosef ini.
Bung Karno sering menghabiskan waktunya dengan para misionaris SVD di Serambi Soekarno.
Walaupun misionaris SVD yang menjadi sahabat Bung Karno ada yang berkebangsaan Belanda yang mana saat itu negara Belanda sedang menjajah Indonesia, namun justru para misionaris ini yang membantu perjuangan Bung Karno melalui diskusi-diskusi.
“Berangkat dari sejarah inilah maka kami berinisiatif membangun Serambi Soekarno selain untuk menghormati perjuangan Bung Karno juga tempat ini bisa jadi tempat belajar anak-anak kita belajar tentang sejarah khususnya sejarah perjuangan Bung Karno,” Jelas Alm. Pater Henri saat peresmian Serambi Soekarno pada 14 Januari 2019.
Menurut Alm. Pater Henri Daros, Biara St. Yosef saat itu menjadi oase intelektual bagi Bung Karno untuk menemukan perspektif lain dalam pola pikir dan sudut pandang serta perenungannya tentang cita-cita perjuangannya.