Sosok Penenun Pakaian Adat Bajawa yang Busana Dipakai Presiden Jokowi

Bajawa, Ekorantt.com – Di balik keanggunan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang mengenakan pakaian adat Bajawa (Sapu Lu’e) dalam kunjungan kerja (kunker) di Kabupaten Ngada pada 1 Juni lalu, ternyata ada sosok yang sudah menghabiskan waktu selama tiga bulan menyiapkan busana untuk orang nomor satu di Indonesia itu.

Sosok tersebut adalah seorang nenek bernama Monika Ngadha, warga Langa, Kecamatan Bajawa yang sudah berusia 76 tahun.

Monika mengaku tiga bulan sebelum kedatangan Jokowi, dirinya terlebih dahulu diminta Bupati Ngada Andreas Paru untuk menyiapkan pakaian adat yang akan dipakai Presiden Jokowi saat kunker ke Ngada.

“Pak Bupati bilang, mama kemungkinan Pak Presiden akan berkunjung ke Kabupaten Ngada, mama tolong siapkan pakaian adat,” ujar Monika kembali saat ditanya Ekorantt.com, Kamis (3/6/2022).

Pasca disampaikan Bupati Andreas saat itu, nenek Monika lalu bergerak menyiapkan bahan-bahan yang akan dipakai untuk mewarnai pakaian adat tersebut.

“Karena semua bahan pewarna berasal dari alam makanya kami harus cari di hutan atau tempat yang cukup jauh dari Kota Bajawa,” ujar nenek Monika berkisah.

Untuk mencari bahan-bahan tersebut di hutan, ia dibantu oleh anggota kelompok tenun Indigo yang merupakan bimbingannya.

Bahan-bahan pewarna alami yang dicari ialah daun jati, daun ketapang, batang bakau dan bahan lainnya.

Istri dari Petrus Djawa Suri (83) ini mengaku, spesial dari pakaian adat tersebut adalah menggunakan benang yang berasal dari serat bambu.

“Yang luar biasa dari pakaian adat Bajawa yang dipakai Pak Jokowi adalah menggunakan serat bambu,” ujarnya.

Meskipun demikian dirinya merasa bangga karyanya tersebut dipakai oleh Presiden Jokowi dan Ibu Negara Iriana Joko Widodo saat berkunjung ke Ngada.

spot_img
TERKINI
BACA JUGA