Ruteng, Ekorantt.com – Sebanyak 26 wiraswasta pemula di Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur (NTT), mengikuti pelatihan barista yang diselenggarakan oleh Dinas Koperasi, Usaha Kecil-Menengah, dan Tenaga Kerja kabupaten setempat pada Selasa (14/7/2022).
Kegiatan yang digelar di Hotel Dahlia-Ruteng itu berlangsung selama tiga hari, yakni sejak 14 hingga 16 Juni 2022.
Bupati Manggarai, Herybertus G L Nabit, dalam sambutannya saat membuka kegiatan itu, meminta para peserta untuk mengikuti pelatihan secara serius agar mampu memahami materi dengan baik.
Menurutnya, keberlanjutan pelatihan ini tergantung kepada keseriusan para peserta dan anggaran pemerintah.
“Kegiatan tidak hanya terbatas pada pelatihan, tetapi akan ada evaluasi outcome-nya,” katanya.
Politisi PDI Perjuangan itu juga meminta para peserta agar dapat memanfaatkan waktu pelatihan dengan baik sehingga dapat menumbuhkembangkan keterampilan yang dimiliki.
“Ini pelatihan dasar atau fondasi. Kalau ini kuat, maka pengembangannya lebih mudah. Sehingga saya minta kepada peserta untuk mengikuti pelatihan ini secara serius. Yang paling penting skill. Setelah pelatihan, baru kita bahas bagaimana pengembangan kewirausahaan,” ujarnya.
“Saya datang hari ini untuk memberikan semangat kepada kita semua bahwa kita mau mulai dengan membantu anak-anak muda Manggarai meningkatkan keterampilannya, baik perempuan maupun laki-laki,” tambahnya.
Apabila semakin banyak anak muda Manggarai yang memiliki keterampilan barista, kata Bupati Hery, tahun depan akan digelar festival kopi kecil-kecilan (skala lokal).
“Pemkab Manggarai menginginkan, bahwa kita punya daya saing tersendiri dalam keterampilan menyeduh kopi, supaya orang datang minum kopi di Manggarai,” katanya.
Sementara Plt. Kepala Dinas Koperasi, Usaha Kecil-Menengah, dan Tenaga Kerja Kabupaten Manggarai, Frederikus Inasio Jenarut, mengatakan bahwa biaya kegiatan tersebut bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK).
Ia mengatakan pihaknya melaksanakan pelatihan barista pada tahap pertama karena sesuai hasil survei, tenaga barista saat ini masih kurang.
“Kemudian selera anak-anak kita ke barista itu cukup tinggi sehingga kita coba untuk pelatihan barista. Kita berharap, anak-anak muda akan menjadi usahawan muda, minimal bisa buka kedai kopi. Karena mereka nanti dapat sertifikat sehingga mereka bisa kerja di tempat-tempat kopi dengan legalitas yang ada,” tutupnya.