Maumere, Ekorantt.com – Wakil Ketua Inkopdit Indonesia, Wara Sabon Dominikus mengemukakan Puskopdit Swadaya Utama menempati urutan pertama untuk jumlah anggota perorangan di Indonesia.
Dominikus bilang, ada 2 Kopdit yang masuk dalam 10 Besar Kopdit di Indonesia berdasarkan Data 30 Desember 2020 yaitu Kopdit Pintu Air pada urutan ke-1 dan Kopdit Obor Mas urutan ke-6.
“Walau belum ada data terkini, namun sudah bisa dipastikan Puskopdit Swadaya Utama menempati urutan pertama di Indonesia dilihat dari jumlah anggota perorangan,” katanya dalam RAT Puskopdit Swadaya Utama ke-31 Tahun Buku 2021 bertempat Aula Heinrich Puskopdit Wairklau-Maumere, Selasa (21/6/2022).
Hal ini tentunya sangat membanggakan Gerakan Koperasi Kredit Indonesia (GKKI) yang juga tidak terlepas dari GKK di Provinsi NTT.
“Bahwa dari timurlah matahari terbit demikian juga dari timurlah GKKI berkembang dan memberi warna GKK di Indonesia,” tegas Dominikus.
Lebih lanjut Dominikus mengatakan, era disrupsi yang didukung teknologi canggih yang perkembangannya sangat pesat memengaruhi perkembangan dan pertumbuhan GKKI.
“Apa yang dipandang utama menjadi tidak utama lagi. The main is no more the main. Usaha Simpan-Pinjam ataupun interlending yang menjadi core bisnis GKK boleh jadi tidak menjadi yang utama dan kebanggaan kita,” ujarnya.
Fakta bahwa sering terjadi idle money di Puskopdit dan Inkopdit, sambungnya, bisa menjadi petunjuk kebenaran The main is no more the main.
Ia pun mengatakan, ekspansi usaha selain simpan-pinjam perlu dikaji secara baik dan matang dan spin off yang sudah dilakukan harus tetap dijaga dan ditingkatkan tata kelolanya sesuai dengan regulasi yang berlaku.
![](https://ekorantt.com/wp-content/uploads/2022/06/WhatsApp-Image-2022-06-21-at-15.57.19-1024x768.jpeg)
“Spin off yang akan dilakukan ke depan harus dikaji secara baik agar tidak menimbulkan hal-hal yang merugikan. Jangan sampai berniat mengatasi masalah tapi justru membawa masalah baru. Baik juga kita ikuti moto Pegadaian: Mengatasi Masalah Tanpa Masalah,” ujar Dominikus.
Pengembangan Produk Layanan
Pada bagian lain sambutannya, Dominikus mengatakan bentuk-bentuk pelayanan berupa produk-produk dan jasa dalam GKK harus diciptakan sedemikian sehingga membawa manfaat dan memberikan nilai tambah bagi anggota.
“Kita harus sadar bahwa orang masuk Kopdit karena daya tarik dari berbagai produk simpanan, pinjaman dan jasa lain yang ditawarkan yang kita sebut sebagai produk unggulan,” paparnya.
Dominikus lanjut mengingatkan, produk yang masih unggul saat ini pada suatu ketika menjadi produk kadaluwarsa karena termakan usia dan ketinggalan zaman.
Karena itu, kata dia, dibutuhkan inovasi tiada henti, inovasi berkelanjutan untuk menyesuaikan dengan perubahan dan perkembangan sosial ekonomi.
Dominikus bilang, digitalisasi koperasi menuntut semua orang berpacu dalam pengembangan teknologi kekinian. Tawaran penggunaan aplikasi teknologi dari luar GKKI harus dipertimbangkan secara bijak akan keamanan data anggota dan data lembaga.
“Di dalam mesin ada banyak tikusnya, di dalam aplikasi teknologi ada banyak setannya yang bisa merusak dan menggerogoti data. Pembobolan simpanan nasabah bank yang marak belakangan ini harus menjadi bahan belajar untuk GKK,” katanya mengingatkan.
Pada akhir sambutan, Dominikus meminta kapasitas SDM harus diperkuat, dikembangkan dan dilaksanakan terus-menerus agar mampu beradaptasi dengan perkembangan sosial, ekonomi, dan teknologi.